SajianSedap.com - Hari pernikahan merupakan hal yang dinanti-nantikan sepasang sejoli yang saling mencinta.
Pernikahan ini juga jadi ibadah yang sakral karena menyatukan dua orang untuk hidup berumah tangga.
Saat upacara pernikahan ini, biasanya akan ada hantaran yang dibawa keluarga mempelai pria untuk wanitanya.
Hantaran ini berupa baju, barang, perhiasan hingga makanan.
Nah, khususnya bagi masyarakat Jawa, ada beberapa makanan yang biasanya khas untuk dibawa.
Hal ini biasanya berkaitan dengan adat dan budaya.
Bahkan biasanya juga berkaitan dengan agama.
Akan tetapi untuk adat Jawa biasanya ada makanan wajib yang hingga kini masih dibawa untuk seserahan atau hantaran pernikahan.
Namun selain itu, ternyata ada loh makanan yang pantang dibawa untuk hantaran atau seserahan.
Apa itu?
Makanan yang Wajib dan Dilarang Dibawa untuk Hantaran Pernikahan
Ada 4 makanan wajib yang harus dibawa
Melansir dari Kompas.com, Murdijati Gardjito atau akrab disapa Bu Mur, guru besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gajah Mada mengatakan bahwa makanan untuk hantaran pernikahan haruslah kudapan yang manis dan lengket.
Baca Juga: Renyah dan Antikeras, Ternyata Begini Tips Menggoreng Kerupuk Udang Seenak Katering Kondangan
Sebab dua hal tersebut merupakan perwujudan atas harapan pernikahan yang bahagia dan pasangan yang selalu lekat.
"Dua kata kunci dalam makanan hantaran itu pasti lekat dan pasti manis," kata Mur seperti melansir dari Kompas.com.
Jika merujuk pada hal tersebut, maka wajar apabila kue tradisional untuk hantaran umumnya terbuat dari beras ketan atau tepung ketan.
Mur menyebut setidaknya ada empat makanan yang wajib dibawa untuk hantaran yaitu wajik coklat, jenang, jadah, dan pisang raja.
Makanan yang tidak boleh atau dilarang untuk dibawa
Tak hanya itu, ada juga kudapan yang tak boleh dibawa untuk hantaran pernikahan, yaitu makanan bercita rasa pahit dan asam.
"Kalau pantang ya yang rasanya pahit sama asam," ungkap Mur.
Menurut penjelasan ringkas dari Mur, dua rasa ini bertentangan dengan filosofi makanan hantaran yang manis dan lengket.
Itulah sebabnya kamu tidak boleh membawanya untuk hantaran.
"Pakemnya terbuat dari gula, ketan, dan kelapa. Kalau asam dan pahit tidak boleh," tambahnya.
Kendati demikian Mur tidak menyebutkan secara pasti jenis makanan tersebut.
Intinya, hanyalah kudapan atau buah yang asam dan pahit.
Lebih jauh, Mur juga menerangkan bahwa tidak aturan dalam pengemasan kue tradisional untuk hantaran.
Oleh sebab itu kamu bisa mengkreasikannya sesuai selera.
"Yang penting hanya makanannya, tapi soal bentuknya kayak apa itu tidak diatur," ungkap Mur.
Terkait perbedaan jenis makanan untuk hantaran di suatu daerah pun merupakan hal yang lumrah.
Pasalnya masing-masing daerah memiliki bahan pangan yang berbeda.
"Karena sumber daya alamnya berbeda, jadi menyesuaikan dengan apa yang ada," pungkasnya.
Nah sekarang sudah tahu kan makanan yang pantang dibawa untuk seserahan.
Baca Juga: Resep Sayur Lodeh, Menu Tradisional Jawa yang Turut Memeriahkan Acara Pernikahan Pangeran Brunei
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Makanan Pantangan dalam Hantaran Pernikahan Jawa, Apa Saja?