SajianSedap.com - Di Indonesia, makan nasi tanpa kerupuk pasti akan terasa kurang lengkap.
Dengan adanya makanan yang renyah ini dapat membuat nafsu makan bertambah.
Maka dari itu, kerupuk selalu hadir di meja makan untuk jadi hidangan pelengkap.
Biasanya, makanan ringan ini dibuat oleh usaha rumahan hingga usaha menengah.
Untuk membuatnya awet dalam waktu lama, ada saja oknum nakal yang menggunakan boraks dalam membuat kerupuk.
Lantas, bagaimana cara membedakan kerupuk yang mengandung boraks atau tidak?
Untuk mengetahuinya, simak artikel berikut sampai selesai.
Ciri-Ciri Kerupuk yang Mengandung Boraks
Biasanya boraks digunakan untuk membuat makanan jadi lebih awet.
Bahkan bahan kimia ini digunakan untuk membuat makanan jadi lebih kenyal.
Sebelum membeli kerupuk, simak dulu ciri-ciri kerupuk yang mengandung boraks berikut ini.
Dikutip dari laman Patikan.go.id, ternyata ciri-ciri kerupuk mengandung boraks ini bisa terasa saat kita memakannya.
Baca Juga: Cara Agar Kerupuk Alot jadi Renyah Lagi Tanpa Digoreng Ulang, Contek 3 Trik ini
Untuk ciri-cirinya, Imam Yarkoni Dokter Umum di Puskesmas Margoyoso I menuturkan, bahwa kerupuk yang mengandung boraks selalu terasa getir di lidah.
Selain itu, tekstur pada kerupuk juga akan lebih renyah dan gurih.
”Para pedagang yang kurang pengawasan memang terkadang menambahkan zat-zat yang tidak layak untuk dikonsumsi. Terlebih, kesehatan konsumen terkadang cenderung dikesampingkan,” katanya.
Meski begitu ciri-ciri tersebut tidak serta merta membuat kerupuk mengandung boraks.
Perlu uji lab terhadap kandungan biraks di dalamnya.
Dikutip dari lama Kementerian Kesehatan, boraks dikenal pula dengan nama sodium borate, sodium tetraborate atau disodium tetraborate.
Zat ini banyak dipakai dalam berbagai hal seperti pembuatan kosmetik, deterjen, pembasmi serangga, gelas, dan keramik.
Karena kegunaan boraks adalah sebagai bahan pengawet, maka banyak oknum oknum yang memanfaatkan kegunanaannya sebagai bahan pengawet makanan.
Selain dapat menyebabkan demam, mual, dan gagal ginjal boraks dapat menyebabkan kematian.
Akhir-akhir ini formalin dan boraks sering digunakan untuk mengawetkan makanan, seperti tahu, mi basah, ikan dan daging ayam hingga kerupuk.
Formalin dan boraks sebenarnya bahan kimia yang hanya boleh digunakan untuk keperluan di luar tubuh, artinya boraks dan formalin tidak boleh masuk ke dalam tubuh manusia karena akan sangat merusak organ-organ yang ada.
Baca Juga: Kerupuk Alot Bisa Renyah dan Kriuk Lagi Pakai 3 Trik Ini, Coba Saja
Kalau sudah membaca artikel di atas sampai selesai, kita bisa jadi lebih waspada untuk peredaran makanan yang mengandung boraks.
Soalnya, apabila zat tersebut masuk ke dalam tubuh, bahayanya juga tidak main-main.
Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Keunikan Jenis Kerupuk di Indonesia, Ada yang Namanya Kuku Macan Tapi Teksturnya Renyah