9 Alasan Kita Harus Mengganti Gaya Hidup dengan Mengonsumsi Makanan Organik (1)

By dina, Kamis, 15 Maret 2018 | 08:54 WIB
9 Alasan Kita Harus Mengganti Gaya Hidup dengan Mengonsumsi Makanan Organik (1) (dina)

SajianSedap.Grid.ID -- Tak perlu alasan diet untuk mengonsumsi bahan makanan organik.

Bahan segar ini baik untuk tubuh dan juga lingkungan hidup.

Alasannya, makanan organik dikembangbiakkan tanpa bahan kimia, kaya akan tambahan nutrisi, dan lebih segar rasanya.

Selain itu, makanan organik juga memberi rasa kenyang yang lebih lama.

Dengan menggunakannya, berarti Anda sudah berinvestasi pada kesehatan pribadi dan juga keluarga kita.

Lebih jauh lagi, ini alasannya mengapa kita mesti belajar mengubah gaya hidup menuju hidup organik.

Menghindari Bahan Kimia

Menyantap makanan organik saat ini menjadi salah satu cara menghindari racun kimia yang kerap digunakan dalam industri makanan komersial.

Di Amerika saja, sudah terdapat 600 jenis bahan kimia yang didaftarkan untuk kepentingan agrikultural.

Diperkirakan, setiap orang bisa mengonsumsi kira-kira 7 kilogram pestisida per tahun.

Cukup banyak bahan kimia yang disetujui oleh Environmental Protection Agency (EPA) sebelum diujicobakan secara ekstensif.

(Baca juga: Pemotong Sayuran Spiral Membuat Cantik Hidangan)

The National Academy of Sciences Amerika melaporkan, sekitar 90 persen bahan kimia yang digunakan dalam makanan belum diujicoba efeknya dalam jangka panjang.

Jadi belum cukup waktu untuk menyatakannya sebagai bahan yang “aman”.

Lebih Banyak Nutrisi

Sayur yang dikembangkan secara organik mengandung lebih banyak nutrisi ketimbang yang ditanam biasa.

Nutrisi ini meliputi vitamin, mineral, enzim dan mikronutrien. Ini disebabkan karena tanah sebagai media tumbuhnya diatur dan diberi zat gizi oleh para ahli sesuai standar yang ditetapkan.

The Journal of Alternative and Complementary Medicine juga telah merilis 41 buah penelitian ilmiah yang menunjukkan perbedaan nutrisi antara bahan organik dan bahan biasa.

Jumlahnya jauh lebih banyak.

Berikut jumlah perbedaannya:

- Kandungan besi lebih banyak 21,1%.

- Kandungan vitamin C lebih banyak 27%.

- Kandungan magnesium lebih banyak 29,3%.

- Kandungan fosfor lebih banyak 13,6 %.

Jika dalam sehari Anda menyantap sayuran organik sebanyak lima kali, maka kebutuhan vitamin C Anda sudah terpenuhi.

Misalnya letus, bayam, wortel, kentang, atau kol.

(Baca juga: Faktanya, Daging Putih Semangka Ternyata Bisa Meningkatkan Libido)

Rasa Lebih Segar

Selalu ada masa pertama kali kita mencoba.

Begitu juga sayur organik ini.

Cobalah rasakan dulu.

Rasanya lebih segar, lebih renyah dan tentu saja lebih sehat.

Sayur organik memang ditanam dengan media tanah dan metoda nutrisi terukur.

Ada cukup banyak jenis sayuran organik ditanam untuk tujuan rasanya yang lebih segar ketimbang mengejar penampilannya.

Menghindari GEF dan GMO

Dalam dunia industri makanan, umumnya ada dua cara memodifikasi makanan.

Genetically Engineered Food (GEF) dan Genetically Modified Organism (GMO).

Kedua teknik ini kerap digunakan untuk mengembangkan makanan lebih banyak dalam waktu cepat.

Dan kerap kali selalu digunakan dalam makanan kita.

Akibatnya tentu tak terkira dalam jangka panjang.

Berbeda dengan bahan organik yang tidak memungkinkan penggunaan teknik modifikasi dan rekayasa seperti ini.

Nah, itulah alasannya mengapa kita perlu mengonsumsi makanan organik alih-alih makanan yang dikembangkan dengan penuh pestisida dan rekayasa.

Tidak hanya sampai di sini.

Masih ada lagi bagian kedua dari info ini.

Yuk, ikuti, agar kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan semakin terjaga. (MF)

Baca juga:

(Jangan Pernah Buang Serabut Putih Jeruk Karena Berkhasiat Mencegah Kanker!)

(Cara Memilih Buah untuk Dijus)

(Mudah dan Tepat, Ini Cara Mengolah Jamur dengan Cepat)