SajianSedap.grid.id - Siapa yang sudah pernah mecicipi kopi luwak?
Kopi luwak adalah seduhan kopi yang diambil dari biji kopi sisa kotoran luwak atau musang kelapa.
Biji kopi luwak diyakini memiliki cita rasa yang berbeda dibandingkan dengan biji kopi pada umumnya.
Soalnya, biji kopi ini dibuat dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak.
Kopi luwak begitu terkenal di dunia, namun perlu Anda ketahui bahwa ternyata di Brazil juga ada kopi yang mirip dengan kopi luwak, lo.
Namanya Kopi Jacu.
(Baca juga: Tampil Bugar Meski Sudah Berumur, Lakukan 5 Hal ini Sekarang Juga!)
(Baca juga: Tengok Manfaat Ajaib Air Cucian Beras Berikut Ini, Pasti Kita Tidak Percaya!)
Rasa Unik Kopi Jacu
Kopi jacu merupakan seduhan kopi dari biji kopi yang diambil dari sisa kotoran burung jacu yang dibudidayakan di Brazil .
Burung jacu juga merupakan salah satu spesies burung yang ternyata hampir punah, sama seperti luwak.
Untuk mendapatkan kopi dari Brazilian Jacu ini, para petani memberikan kopi sebagai makanan burung Jacu yang akan dikeluarkan melalui kotorannya.
Uniknya lagi, kopi yang dihasilkan tidak pernah memiliki rasa yang sama.
Ada yang mengatakan rasa yang dihasilkan agak pedas dan ada juga manis.
Namun, ada juga yang menjelaskan bahwa kopi ini memiliki rasa kuat yang kompleks.
(Baca juga: Ayu Ting Ting Bagi Menu Sarapannya, Tapi Netizen Salah Fokus: “Lagi Ngirit, Ya?”)
(Baca juga: Bakar 3 Helai Daun Salam, Tunggu 10 Menit dan Lihat Yang Terjadi)
Sejarah Terbentuknya Kopi Jacu
Awalnya kopi ini pertama kali diproduksi di perkebunan Espirito Santo, Pedra Azul.
Kopi istimewa ini ditemukan oleh Henrique Sloper.
Henrique mengatakan dirinya terinspirasi setelah mencicipi kopi luwak ketika Ia tinggal di Indonesia.
Suatu hari, Henrique menememukan tanah perkebunan kopinya diserbu oleh burung jacu.
Bahkan buah kopi di lahan miliknya habis dimakan burung-burung tersebut.
Padahal biasanya burung jacu tidak memakan buah kopi.
Dari kejadian itu , Henrique merasa impiannya untuk memanen kopi camocim (biji kopi jacu) dalam jumlah besar pupus.
Namun, Henrique sempat teringat dengan proses pembuatan kopi luwak dan berpikir bahwa mungkin burung jacu juga bisa menghasilkan kopi yang memiliki kualitas sama seperti kopi luwak.
Setelah itu, Henrique mencoba untuk mengolah lahan yang Ia miliki dengan cara sealami mungkin.
Seperti, disuburkan dengan pupuk kandang dari kotoran sapi serta pupuk kompos dari kandung kemih rusa.
Lahan yang organik ini kemudian dapat menarik burung jacu untuk berdatangan dan menyantap buah kopi yang tertaman disana.
Setelah dicerna sebagian dan dibuang ke dalam bentuk kotoran, buah kopi dipunguti oleh para petani kopi disana.
Setelah dicuci dan dipisahkan dari kotorannya, biji kopi diolah seperti halnya kopi luwak.
Mau tahu berapa harga dari kopi camocim atau kotoran burung jacu tersebut?
Satu kantong dengan berat 44 ons dijual dengan harga sekitar satu juta rupiah.
Cukup menakjuban bukan harganya?
Apakah Anda ingin mencicipi rasa kopi jacu?
Foto dok. cdn.modernfarmer.com
(Baca juga: Sehari Bisa Masak 3 Menu, Zaskia Sungkar Bikin Irwansyah Jadi Tambah Gendut! Lihat Menunya!)
(Baca juga: Berkunjung ke Banyuwangi, Denada Kalap Karena Makanan Enak Ini!)