Kirschwasser yang mengandung alkohol ini diproduksi di wilayah Schwarzwald atau sebuah hutam hitam di Jerman.
Schwarzwald begitu terkenal dengan cherrynya yang berkualitas baik dan melimpah.
Itulah sebabnya, orang Jerman tidak pernah menyebut kue ini dengan nama black forest, seperti kita.
Mereka malah menyebutnya dengan Schwarzwälder Kirschtorte atau yang dalam Bahasa Indonesia artinya kue cherry hutan hitam.
Masyarakat sekitar Schwarzwald merasa menggunakan kirschwasser untuk kue mereka adalah suatu yang wajib dilakukan.
(Baca juga: Tips Menumis Kangkung Agar Warnanya Tetap Hijau, Tidak Menghitam dan Layu)
(Baca juga: Resep Tahu Telur Praktis Ini Siap Santap Dalam 15 Menit )
Namun, seperti yang dilansir kitchenproject.com, bentuk kue black forest sendiri terinspirasi dari sebuah topi tradisional dari masyarakat disekitar Schwarzwald.
Topi itu disebut dengan Bollenhut, yaitu topi yang diberi hiasan bulat bewarna merah yang begitu menyerupai buah cherry.
Nah, seorang pembuat kue sekaligus pemilik toko kue di kota Bad Godesberg, Josef Keller (1887-1981), mengaku jika dialah yang menciptakan resep black forest untuk pertama kalinya.
Salah satu resep black forest yang ditulis tangan olehnya, masih tersebar hingga saat ini.
Tetapi, belum ada kepastian yang membuktikan jika Ia adalah benar orang pertama yang membuat black forest.