Satunya lagi ikannya dioven kering dan sepertinya ikan dan kuah dimasak terpisah.
Hal itu untuk menjaga agar ikannya tetap keras dan kenyal.
Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Bubur Tinutuan, Kreasi Menu Sarapan Lezat Dari Indonesia
Dulu jadi santapan favorit kini kian terpinggirkan
Dalam laman Kompasiana.com, juga disebutkan sejarah terlahirnya masakan ini.
Keberadaan kuliner Gabus Pucung konon berawal dari ketidakmampuan masyarakat Betawi di zaman kolonial Belanda.
Ketidak mampuan mereka dalam hal untuk mengkonsumsi ikan budidaya, seperti ikan mas, mujair dan bandeng.
Hal tersebut dikarenakan harga dari ikan-ikan hasil budidaya itu yang kala itu dianggap cukup mahal.
Meski demikian, masyarakat Betawi merasa butuh untuk menkonsumsi ikan.
Oleh karena itu, kemudian dipilih ikan gabus yang harganya jauh lebih murah.
Ikan gabus yang berkembang biak secara liar, hidup di air tawar seperti danau, sungai, rawa-rawa, empang dan saluran air hingga ke sawah-sawah dan bebas menjadi pilihan rakyat untuk diolah menjadi masakan yang relatif terjangkau.
Apalagi pada saat itu pohon pucung sendiri banyak tumbuh di daerah Betawi tempo dulu seperti Depok dan Cibubur.
KOMENTAR