Stop Makan Daging Selama 21 Hari Penuh, Wanita ini Kaget dengan Perubahan yang Terjadi pada Tubuhnya!
SajianSedap.com - Daging merupakan makanan kesukaan banyak orang.
Dari mulai daging ayam hingga daging sapi memiliki banyak penggemar dan pastinya enak dijadikan beragam macam sajian.
Bahkan, banyak makanan khas Indonesia yang menggunakan daging sebagai menu utamanya.
Tapi, ada juga sebagian orang yang menghindari daging karena disebut memiliki beberapa kerugian untuk tubuh.
Baca Juga: Mana yang Jauh Lebih Sehat, Bikin Jus Buah dengan Blender atau Juicer? Berikut Penjelasannya
Mereka merubah pola makan dengan tak memasukkan daging ke dalam menunya.
Lalu, apa yang akan terjadi jika kita tidak makan daging selama 21 hari penuhya?
Tidak Makan Daging
Tidak makan daging selama 21 hari ternyata dilakukan oleh seorang wanita bernama Maya Allen.
Maya Allen merupakan kontribusi untuk situs The Thrity mencoba eksperimen tidak makan daging selama 21 hari.
Ternyata ada alasan lain di baliknya.
Ia menyebut putuskan untuk tidak makan daging karena Maya tidak menyukai penampilan tubuhnya.
Baca Juga: Jangan Pernah Beli Ikan Pindang dengan Ciri-ciri Ini! Efeknya Mengerikan
Sebelum melakukan hal ini, ia sendiri telah menyukai olahraga.
"Berolahraga membuat saya semakin selaras dengan tubuh saya dan respon terhadap apa yang saya lakukan dengan tubuh saya," tulisnya.
"Saya selalu terpesona oleh vegetarianisme karena banyak orang yang benar-benar memotong konsumsi daging dan mendapat manfaat kesehatan dan kulit."
Atas hal ini, ia perlahan beralih dan mengatur pola makannya.
"Pertama, saya menghentikan konsumsi susu sepenuhnya. Kemudian, saya tak makan ayam dan beralih ke salmon.
Saya selalu menyukai ayam, tetapi makan ikan memberi saya perbaikan.
Kebiasaan makan nabati memungkinkan saya untuk lebih banyak konsumsi sayuran daripada daging," tulisnya.
"Kebiasaan makan saya diiringi dengan rutinitas latihan yang teratur membuat saya merasa sangat baik."
Perubahan pola makan ini pun memberikan beberapa efek pada tubuh Maya.
Perubahan Fisik
"Saya terbangun dengan lebih banyak energi dan mulai melihat perubahan fisik di tubuh saya," jelasnya.
Ia juga harus mengubah isi kulkasnya dengan mengisi makanan yang lebih sehat.
"Saya mengisi kulkas saya dengan hal-hal seperti quinoa, telur, kacang, bayam, kale, tomat, jamur, zucchini, dan banyak lagi."
Maya pun menuliskan rencana makannya saat mulai berhenti mengonsumsi daging.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
"Saya mulai dengan menyiapkan sarapan saya: dua telur rebus dan buah.
Untuk makan siang, saya membuat variasi yang berbeda dari campuran sayuran dengan kacang-kacangan untuk protein ekstra.
Untuk makan malam, karena jadwal tak terduga saya hingga larut malam hampir sepanjang waktu, jadi saya makan hal-hal seperti mie tumis lezat, mi zucchini, dan taco tanpa daging," jelasnya.
Meski merasa banyak energi, Maya merasa ia kelaparan tanpa daging atau ikan.
"Beberapa hari pertama, saya lebih lapar dari biasanya. Untuk melawan hasrat ingin makan daging, saya banyak makan buah di siang hari.
Saya makan stroberi, mangga, dan segenggam kacang almond setiap kali saya merasa seperti membutuhkannya.
Setelah empat hari pertama, tubuh saya mulai mencintai sayuran dan saya terkejut betapa mudahnya membuat perubahan transisi bagi saya," jelasnya.
Kulit Lebih Cerah
Tak hanya itu, Maya merasakan kulitnya lebih cerah dan tak kusam meski ia kurang tidur.
Maya pun memberikan kesimpulannya setelah 21 hari tak makan daging.
"Sejak percobaan ini, saya benar-benar memutuskan untuk memotong daging selama seminggu, dengan sesekali mengonsumsi ikan salmon untuk makan siang setiap saat.
Saya suka apa yang saya rasakan tanpa makan daging, dan itu pasti memiliki dampak positif pada pikiran, tubuh, dan jiwa saya," tutupnya.
Bagaimana, tertarik ingin berhenti makan daging 21 hari juga?
Baca Juga: Terungkap Cara Membuat Salad Enak ala HokBen, Semua Pasti Jadi Suka Makan Sayur
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul Perempuan Ini Tak Makan Daging Selama 21 Hari, Ini yang Terjadi Pada Tubuhnya
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR