Sajiansedap.com - Apa menu sarapan anda setiap hari?
Jika selalu pusing menyiapkan sarapan, biasanya roti menjadi pilihan tepat menjadi menu sarapan.
Ada cara mudah menyiapkan sarapan pagi hanya gunakan roti.
Resep sarapan tersebut adalah roti panggang dengan sambal alpukat.
Mengapa menggunakan sambal alpukat? Karena memberikan kekayaan manfaat bagi tubuh.
Melansir dari Reader's Digest, alpukat mengandung vitamin C, E, K, asam folat, potasium, lemak sehat, dan serat.
Baca Juga: Resep Roti Sisir Taro Enak, Satu Lagi Ragam Roti Sisir yang Begitu Menarik Untuk Dicoba
Dalam 100 gram buah alpukat, terdapat sekitar 160 kalori dan dianggap sebagai sumber lemak yang sangat tinggi.
Faktanya, 77% kalori dari alpukat berasal dari lemak, namun tak banyak yang tahu, kandungan lemak tersebut menyehatkan untuk mengurangi peradangan dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Tak hanya itu, alpukat juga memiliki ragam manfaat seperti berikut ini.
Alpukat mengurangi risiko penyakit jantung
Penelitian menunjukkan bahwa alpukat mengandung lemak tak jenuh yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 74.000 perempuan berusia 38 hingga 63 tahun menemukan, bahwa perempuan yang mengikuti diet gaya Mediterania (mengonsumsi lemak tak jenuh dari alpukat) memiliki risiko stroke yang lebih rendah.
Menjaga gula darah tetap stabil
Dalam alpukat terdapat sekitar 25-30% lemak yang memperlambat pencernaan, sehingga menjaga kadar gula darah tetap stabil dan membantu melawan resistensi insulin.
Jika dikonsumsi dengan tepat, lemak pada alpukat terbilang bagus untuk anda yang sedang menjalani program diet.
Baca Juga: Resep Roti Panggang Toping Ayam Enak, Ide Camilan Mewah Untuk Teman Ngobrol Bersama Keluarga
Alpukat menurunkan risiko kanker
Lemak tak jenuh yang sehat telah membantu tubuh untuk menyerap antioksidan anti kanker, seperti lycopene yang ada dalam tomat dan beta karoten yang terkandung dalam wortel dan ubi jalar.
Kemudian bagaimana membuat resep roti panggang sambal alpukat ini?
Melansir dari thespruceeats.com, resep roti panggang sambal alpukat ini hanya membutuhkan waktu 5 menit saja.
Bahan-bahan
- Roti gandum 2 buah
- 1 buah alpukat
- 1 sendok teh perasan lemon
- 1 sendok teh minyak zaitun
- 1/4 sendok teh serpihan cabe merah
- 1/4 sendok teh garam laut
Baca Juga: Resep Roti Sisir Panggang Keju Enak, Menu Sarapan Lembut Dengan Cita Rasa Keju yang Melimpah
Cara buat
1. Panggang roti gandum sampai tingkat kerenyahan yang anda inginkan.
2. Siapkan alpukat, potong, lubang, dan singkirkan alpukat dari kulitnya.
Hancurkan dengan garpu sampai anda memiliki tingkat tekstur yang diinginkan.
Campurkan jus lemon saat anda menghaluskan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
3. Bagi campuran alpukat di antara dua iris roti panggang.
4. Berikan sedikit minyak zaitun di atas setiap irisan.
5. Tambahkan taburan serpihan lada merah dan garam ke masing-masing bagian dan sajikan segera.
Jadi ingin coba membuat resep roti panggang sambal alpukat hanya #5MenitAja ini?
Baca Juga: Resep Pizza Tabur Sosis Jagung Enak, Kreasi Pizza Praktis Dari Olahan Roti Tawar
Orang dengan Kondisi Ini Dilarang Makan Roti
Walau enak dan bisa mengenyangkan perut ternyata roti malah bisa jadi bahaya jika dikonsumsi beberapa orang dengan kondisi ini.
Tentu Anda tak mau kan hal buruk malah terjadi pada tubuh Anda kan?
Nah ini dia orang yang dilarang untuk konsumsi roti.
1. Penderita Maag
Sebagian orang mengatakan bila penderita maag tidak boleh mengonsumsi roti.
Tapi benarkah hal tersebut atau cuma hoax semata?
Jawabannya ternyata benar.
Penderita maag sebaiknya disarankan menghindari konsumsi roti, lo.
Alasannya karena kebanyakan roti di negara kita Indonesia menggunakan ragi dalam proses produksinya.
Baca Juga: Resep Roti Sisir Panggang Keju Enak, Menu Sarapan Lembut Dengan Cita Rasa Keju yang Melimpah
Ragi berguna untuk memberikan tekstur serta bau khas pada roti serta membuat roti lebih tahan lama.
Namun, kandungan ragi ini justru yang membuat penderita maag sebaiknya menghindari roti.
Pasalnya, mikroorganisme yang ada di dalam ragi bisa meningkatkan jumlah gas serta zat asam pada lambung dan membuat sakit maag Anda semakin parah.
Orang dengan sakit maag juga sebaiknya hindari konsumsi makanan pedas, serta yang banyak mengandung gas.
2. Penderita Autoimun
Dikutip dari Kompas.com, roti tawar termasuk makanan yang menjadi penyebab utama untuk menekan sistem kekebalan, menurut Dr Josh Axe, DNM, CNS, DC, pendiri Ancient Nutrition dan DrAxe.com.
"Roti tawar, biskuit, kue, roti gulung, dan lain-lain. Yang dibuat dengan tepung terigu cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi. Sehingga dapat berkontribusi pada penambahan berat badan dan risiko yang terkait dengan obesitas/resistensi insulin," kata Axe.
Axe mengatakan produk yang dibuat dari biji-bijian olahan seperti roti tawar juga cenderung mengandung aditif yang dapat menganggu sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Resep Roti Panjang Tabur Biskuit Enak, Menu Sarapan Istimewa Ala Pedagang Kaki Lima
Bagi orang yang tidak dapat mentolerir gluten, hal ini bisa menjadi tekanan bagi seluruh sistem kekebalan.
Itu sebabnya, penderita autoimun biasanya diwajibkan menjalani pola hidup gluten free. Akibatnya, roti tawar pun tak bisa lagi dikonsumsi.
Selain itu, roti tawar juga dapat menyebabkan peradangan dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melindungi atau menyembuhkan dirinya sendiri menurut Pelatih Bersertifikat XPS, FMT, dan NASM, CJ Hammond.
"Ketika sistem kekebalan hanya sedikit menyebar untuk mengatur dan mencegah peradangan atau melawan penyakit, itu tidak akan memungkinkan tubuh untuk menggunakan sistem kekebalan secara maksimal," kata Hammond.
3. Penderita Diabetes
Roti tawar yang terbuat dari tepung terigu diketahui mengandung tinggi glukosa.
Apalagi jika rotinya kemudian dimakan bersama aneka selai manis.
Selain itu roti tawar juga mengandung banyak indeks glikemik yang bisa membuat lonjakan gula dalam darah.
Karena itu, penderita diabetes disarankan untuk tidak mengonsumsi roti tawar, lo.
Ada baiknya Anda mengganti menu roti tawar dengan mengonsumsi roti gandum yang lebih sehat.
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR