SajianSedap.com - Bagi masyarakat Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan tempe.
Olahan kedelai yang satu ini memang sudah populer sejak beberapa tahun lalu dengan harganya yang terjangkau dan kaya nutrisi.
Makanan tinggi protein ini juga sangat mudah diolah menjadi beragam masakan lezat untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Selain itu, tempe bisa menjadi alternatif sumber protein, terutama bagi orang-orang yang tidak memakan daging.
Tempe tinggi akan protein, vitamin dan mineral, serta rendah sodium dan karbohidrat sehingga menjadi sumber makanan yang menyehatkan.
Tentu sayang sekali untuk melewatkan manfaat dan kelezatan dari lauk satu ini.
Berikut ini ulasan lengkap manfaat tempe untuk kesehatan.
Manfaat Tempe Untuk Kesehatan
1. Mengandung prebiotik
Tempe kaya akan prebiotik, yang merupakan jenis serat yang "memberi makan" bakteri yang menguntungkan dalam tubuh.
Tempe juga terbukti memiliki efek anti-peradangan dan dapat meningkatkan kognisi serta mendukung kesehatan pencernaan.
Baca Juga: Resep Rempa Tempe Daun Jeruk, Masakan Berbumbu Daun Jeruk Selalu Jadi Menu Jagoan
2. Tinggi protein
Sebanyak 166 gram tempe mengandung sekitar 31 gram protein.
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa pola makan tinggi protein bisa merangsang termogenesis, yang memicu peningkatan metabolisme tubuh dan membantu membakar lebih banyak kalori, setiap setelah makan.
Mengonsumsi banyak protein juga dapat membantu kita mengendalikan napsu makan dan meningkatkan rasa kenyang, sehingga mengurangi kemungkinan ngemil dan kelaparan.
Ini tentunya sangat bermanfaat untuk mempertahankan berat badan ideal dan sehat.
3. Membantu menurunkan kadar kolesterol
Tempe terbuat dari kedelai yang mengandung senyawa alami tumbuhan, isoflavon.
Isoflavon pada kedelai kerap dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol dalam tubuh.
Sebuah ulasan yang mengamati 11 penelitian menemukan bahwa isoflavon kedelai mampu secara signifikan menurunkan koleterol total dan kolesterol jahat (LDL).
Meskipun sebagian besar penelitian berfokus pada efek isoflavon kedelai dan protein kedelai terhadap kolesterol darah, ada satu penelitian yang secara khusus berfokus pada tempe.
Sebuah penelitian terhadap hewan pada 2013 meneliti efek tempe terhadap tikus dengan kerusakan hati.
Para peneliti menemukan bahwa tempe memiliki efek perlindungan pada hati dan mampu membalikkan kerusakan sel hati.
Selain itu, tempe juga menyebabkan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida.
4. Menurunkan stres oksidatif
Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa isoflavon kedelai memiliki sifat antioksidan dan dapat mengurangi stres oksidatif.
Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, atom yang sangat tidak stabil dan berkontribusi terhadap perkembangan penyakit kronis.
Akumulasi radikal bebas dapat berkaitan dengan sejumlah penyakit, termasuk diabetes, penyakit jantung dan kanker.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa isoflavon dapat mengurangi penanda stres oksidatif dengan meningkatkan aktivitas antoksidan dalam tubuh.
Penelitian lainnya menemukan bahwa menyertakan isoflavon kedelai dalam menu makanan harian kita dapat memiliki efek menguntungkan terhadap beberapa penyakit yang berkaitan dengan stres oksidatif.
5. Meningkatkan kesehatan tulang
Tempe juga merupakan sumber kalsium yang baik.
Kalsium merupakan mineral yang bertanggung jawab untuk menjaga tulang tetap padat dan kuat.
Asupan kalsium yang cukup dapat mencegah perkembangan osteoporosis atau kondisi yang berkaitan dengan pengeroposan tulang.
Meskipun produk susu adalah sumber kalsium yang paling umum, namun sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kalsium dalam tempe juga dapat diserap dengan baik oleh tubuh, seperti halnya kalsium dalam susu.
Jadi, tempe bisa menjadi alternatif yang sangat baik untuk meningkatkan asupan kalsium.
Tempe Dilarang Dikonsumsi Oleh Penderita Asam Urat
Penderita asam urat juga tak boleh berlebihan mengonsumsi tempe.
Melansir Health Line seperti dikutip dari Kompas.com, dalam banyak kasus, penyebab pasti penyakit asam urat atau hiperurisemia tidak diketahui.
Dokter percaya kondisi itu mungkin terjadi karena kombinasi faktor keturunan, hormonal, dan makanan.
Nah, melansir Buku Menu dan Resep untuk Penderita Asam Urat (2008) oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dan Ir. Trina Astuti, MPS., makanan sehari-hari lebih kurang mengandung 600-1.000 mg purin setiap harinya.
Pada seseorang yang memiliki faktor risiko penyakit asam urat atau pada kasus penderita asam urat, kandungan purin pada makanan sebaiknya dibatasi kira-kira 100-150 mg.
Berikut ini beberapa makanan yang mengandung purin tinggi (100-1.000 mg purin per 100 gram bahan) yang patut diwaspadai karena bisa menjadi makanan penyebab asam urat: alkohol, bebek, angsa, ikan sarden, makarel, kerang, kepiting, jeroan, dan masih banyak lagi.
Nah, kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe ternyata memiliki kadar purin sedang yang yaitu sekitar 9-100 mg purin per 100 gram bahan.
Namun, kalau diolah dengan cara digoreng atau ditambahkan bahan lain seperti garam, tahu bisa berubah jadi mengandung purin tinggi.
Karena itu, penderita asam urat sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi tahu dan tempe sebagai olahan dari kacang kedelai itu sendiri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Manfaat Makan Tempe untuk Kesehatan, Sudah Tahu?
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR