SajianSedap.com - Masih ingatkah Anda dengan sosok penyanyi legendaris Glenn Fredly ?
Kepergiannya betul-betul membuat banyak orang shock.
Soalnya, tak banyak yang tahu kalau ayah satu orang anak ini tengah berjuang melawan sakit nan mematikan.
Ya, Glenn divonis dokter menderita sakit meningitis.
Penyakit ini ternyata punya beragam gejala yang awalnya banyak disepelekan, lo,
Salah satunya adalah sakit kepala dengan ciri seperti ini.
Meningitis Bisa Dimulai Dari Sakit Kepala
Glenn Fredly Deviano Latuihamallo, atau yang akrab disapa Glenn Fredly, dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020).
Penyanyi legendaris ini meninggal pada usia 44 tahun karena sakit meningitis.
Sebelumnya, Glenn diketahui sudah beberapa lama mendapat perawatan di rumah sakit.
Ya, meningitis memang diketahui merupakan penyakit akut yang bisa merenggut nyawa penderitanya.
Dari kalangan artis, ada Alm. Olga Syahputra yang juga meninggal dunia karena meningitis pada 2015 lalu.
Meningitis sendiri merupakan penyakit peradangan pada selaput yang menyelimuti otak
Membran atau selaput yang disebut meninges sejatinya berfungsi untuk melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari bakteri dan virus.
Ketika meninges terinfeksi, terjadilah penyakit yang disebut meningitis.
Kasus meningitis lebih banyak disebabkan karena infeksi virus dibanding bakteri.
Nah, salah satu gejala meningitis adalah leher kaku disertai dengan sakit kepala.
Leher yang kaku berbeda dengan rasa pegal di leher ketika baru bangun tidur.
Pada penyakit meningitis, leher yang kaku akan terasa nyeri ketika melakukan peregangan.
Rasa nyeri dapat menjalar ke kepala dan punggung.
Melansir Health Line, pada penderita meningitis, sering terjadi demam dan sakit kepala dengan leher kaku.
Meningitis bisa berakibat fatal dan merupakan keadaan darurat medis.
Selain leher pegal, penderita mengitis biasanya juga akan merasakan sakit kepala berat, mata sensitif terhadap cahaya hingga kesulitan untuk berkomunikasi.
Jika kebanyakan gejala ini sudah Anda alami, maka segeralah berkonsultasi ke dokter.
Penyakit Lain yang Bergejala Sakit Kepala
Sakit kepala adalah hal umum dialami banyak orang.
Entah karena stres, papara cuaca panas, atau dehidrasi, banyak faktor yang bisa memicu sakit kepala.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Meski menyebabkan sensasi tak nyaman, sakit kepala biasanya tidak menimbulkan gangguan kesehatan serius.
Namun, sakit kepala bisa menjadi pertanda serius apabila sering terjadi dan tidak segera diatasi.
Sakit kepala biasanya menyebabkan nyeri di kepala, wajah, atau leher.
Meski seringkali terjadi karena faktor-faktor yang tidak menyebabkan masalah serius, sakit kepala yang parah dan disertai gejala lain memerlukan pertolongan medis secepat mungkin.
Bisa jadi, sakit kepala yang kita rasakan merupakan tanda adanya gangguan kesehatan kronis dalam tubuh kita.
Ada beberapa penyakit kronis yang bisa menimbulkan sakit kepala.
Berikut penyakit kronis tersebut:
1. Tumor otak
Tumor otak terjadi ketika sel abnormal tumbuh dan membelah di otak.
Karena tengkorak tidak memungkinkan ekspansi otak yang signifikan, keberadaan tumor dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk sakit kepala.
Selain sakit kepala, gejala tumor otak bisa berupa berikut: kejang, perubahan kondisi mental, gangguan visual mual dan muntah.
2. Keracunan karbon monoksida
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna yang terbentuk ketika seseorang membakar bahan bakar di dalam mobil, kompor, mesin kecil, perapian, kompor gas, atau tungku.
Karbon mooksida yang terhirup bisa memasuki darah dan menggantikan oksigen sehingga menyebabkan lemas hingga kematian.
Selain sakit kepala, gejala keracunan karbon monoksida antara lain: kelemahan mual muntah kebingungan nyeri dada.
3. Diseksi arteri karotis
Diseksi arteri karotis merupakan penyempitan pembuluh darah di arteri karotis akibat penumpukan zat lemak dan endapan kolesterol.
Menurut riet dalam jurnal BMJ, sekitar 68 persen penderita diseksi arteri karotis akan mengalami sakit kepala.
Hal ini terjadi ketika ada robekan pada lapisan salah satu arteri karotis yang memasok darah ke otak.
Akibatnya, darah bisa berkumpul di dalam lapisan arteri.
Diseksi arteri karotis dapat menyebabkan stroke, kerusakan otak, dan kematian.
4. Stroke
Ada dua jenis stroke yang kerap dialami manusia, yakni iskemik dan hemoragik.
Stroke iskemik dapat terjadi ketika gumpalan darah bersarang di pembuluh di otak.
Sedangkan stroke hemoragik dapat terjadi karena pendarahan di otak.
Jika tidak dapat ditangani dengan segera, stroke bisa menyebabkan cacat signifikan hingga kematian.
Merujuk pada artikel Medical News, stroke hemoragik lebih mungkin menyebabkan sakit kepala daripada stroke iskemik.
Namun, seseorang bisa mengalami sakit kepala baik sata mengalami stroke iskemik atau hemoragik.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR