Sajiansedap.com - Anda pasti sering menggunakan keran air.
Biasanya karat mudah muncul pada benda yang berbahan dasar besi atau berlapis kromium.
Keran berbahan kromium sangat rentan berkarat jika secara terus menerus terkena air.
Hal ini tentu akan membutuhkan waktu untuk membersihkannya.
Keran air yang berakarat harus segera dibersihkan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar lagi.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membersihkan keran air.
Jangan sampai telat tahu ya!
Membersihkan Keran Air
Keran air yang berkarat juga terlihat kotor dan dapat mengganggu fungsi dari keran itu sendiri.
Sebaiknya keran air dibersihkan minimal 1 kali selama seminggu agar karat tidak menempel.
Dilansir Hunker, Moms bisa lakukan cara sederhana untuk membersihkan karat yang menempel di keran air.
Untuk menghilangkan karat di keran air anda bisa membersihkannya menggunakan cuka putih.
Semprot bagian keran yang berkarat menggunakan cuka putih dan diamkan sekitar lima menit.
Biarkan cuka putih bekerja untuk menghilangkan karat, kemudian gosok dengan spons.
Ulangi cara ini secara berulang sampai semua karat hilang dari keran air.
Jika anda tak memiliki cuka, membersihkan keran air yang berkarat juga bisa diganti dengan perasan air lemon atau minuman soda.
Kedua bahan ini sama-sama asam yang dapat mengangkat karat yang menempel di keran, kemudian bilas dan keringkan secara menyeluruh.
Cara lain untuk menghilangkan karat adalah dengan menggosok keran menggunakan aluminium foil.
Foil yang digulung ketika dicelupkan ke dalam air dapat digosok ke area yang berkarat.
Aluminium dapat membantu menghilangkan karat melalui reaksi kimia.
Anda harus rajin membersihkan keran air untuk menghilangkan karat.
Jika tak segera dibersihkan keran yang berkarat akan menyebabkan korosi sehingga anda perlu mengganti keran kamar mandi yang baru.
Menjaga keran tetap bersih terbebas dari kerak dapat membantu memperlambat korosi.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Hindari pembersihan dan penggosokan yang terlalu abrasif.
Hal itu hanya akan merusak pada permukaan logam sehingga dapat membuat keran lebih rentan terhadap korosi.
Cara Mencuci Botol yang Baik
Beberapa langkah membersihkan botol yang baik diungkap Spesialis Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Yulia Risa Saharman.
Pertama pastinya semua bagian botol harus dibuka termasuk tutup botol, termasuk juga sedotan yang kerap ada pada botol.
Lalu basahi botol dengan air dan barulah berikan sabun.
Pada bagian noda yang berkerak gosok menggunakan busa atau brush khusus untuk mencuci botol.
Lebih baik gunakan air panas.
Kalau sabun pencuci piring masih belum ampuh, bisa juga menggunakan baking soda yang dilarutkan terlebih dulu ke dalam air baru digosokkan ke noda.
“Buka semua bagian botol, bilas dengan air, beri sabun."
"Kalau kerak masih ada bisa pakai baking soda, gosok dengan brush."
"Itu yang sering terlupakan, bilas, keringkan,” papar dokter Yulia.
Baca Juga: Beredar Kabar Air Keran yang Dimasak Justru Lebih Sehat Dari Air Suling, Ternyata ini Faktanya
Tidak ada batasan waktu saat mencuci botol yang penting adalah nodanya hilang dan seluruh permukaan botol tercuci.
“Kira-kira saja, gak ada patokan berapa lama harus cuci botol. Yang penting noda kasat mata hilang dan yakin seluruh permukaan sudah terjangkau,” ujar dokter Yulia.
Lalu untuk hasil yang lebih baik khususnya untuk mencegah berkembangnya bakteri yang dapat menyebabkan penyakit sebaiknya mencucinya menggunakan air panas.
Alasannya air panas sudah dimasak terlebih dulu sehingga kebersihannya lebih terjamin dibandingkan air keran.
“Setidaknya dengan air panas kita yakin, air keran kita kan belum bisa dikatakan layak minum jadi air panas setidaknya meastikan air sudah matang,” papar dokter Yulia.
Baca Juga: Mendidih Saja Tidak Cukup! Begini Cara Masak Air Keran Sampai Aman untuk Diminum Menurut Para Ahli
Artikel telah ditayangkan di nakita dengan judul, Jangan Langsung Beli Baru! Coba Lakukan Cara Sederhana Ini untuk Menghilangkan Karat di Keran Air, Hasilnya Dijamin Langsung Kinclong
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR