SajianSedap.com - Indonesia kaya akan bumbu dan rempah, sehingga banyak dijadikan sebagai olahan jamu.
Bahan bumbu dan rempah seperti kunyit dan asam jawa adalah bahan yang sering dijadikan menjadi jamu.
Sejak dulu, keduanya memang dikenal sebagai paket komplit, seperti untuk kesehatan hingga kuliner.
Sudah banyak orang yang rutin mengonsumsi keduannya setiap hari karena yakin akan khasiatnya.
Masing-masing digunakan dengan cara direbus atau diseduh dengan air panas untuk dijadikan minuman menyehatkan.
Namun ternyata tak cukup diseduh masing-masing, minum air rebusan kunyit yang dicampur dengan asam jawa juga ternyata sudah terbukti sehat.
Minuman ini populer sebagai jamu kunir asem.
Anda pun bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah.
Beragam masalah kesehatan bisa teratasi dengan rutin mengonsumsi ramuan ini, juga bisa meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Manfaat Air Rebusan Kunyit dan Asam Jawa
1. Mengatur gula darah
Penderita diabetes tentu punya kewajiban untuk mengatur kadar gula darah dalam tubuh mereka.
Sejak dulu, jamu kunyit asam kerap direkomendasikan bagi penderita diabetes.
2. Mencegah risiko kanker
Hebatnya, curcumin dalam kunyit juga punya khasiat untuk mencegah risiko kanker.
Sebagai antioksidan dan anti-peradangan, curcumin dapat mengurangi risiko sel tubuh yang mengalami kerusakan akibat mutasi sel dan kanker.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh
Minum kunir asem secara teratur juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan antioksidan, anti-peradangan, dan antibakteri di dalamnya.
Selain itu, curcumin dalam jamu kunyit asam juga bisa menjadi modulator kekebalan tubuh untuk melawan kanker.
4. Menekan risiko komplikasi jantung
Masih karena fungsinya sebagai antioksidan dan anti-peradangan, curcumin sangat bermanfaat bagi penderita sakit jantung.
Dalam sebuah penelitian tahun 2012, penderita jantung yang mengonsumsi 4 gram curcumin setiap hari setelah operasi bypass jantung bisa menekan risiko komplikasi hingga 17%.
5. Meningkatkan fungsi otak
Menurunnya fungsi otak dapat menyebabkan masalah seperti depresi atau Alzheimer.
Menariknya, curcumin dalam jamu kunyit asam dapat meningkatkan fungsi brain-derived neurotrophic factor (BDNF) sehingga fungsi otak meningkat dan tidak rentan terkena penyakit otak.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
6. Meredakan nyeri haid
Selain obat pelancar haid, ternyata manfaat kunir asem adalah meredakan nyeri akibat “tamu bulanan” ini.
Lagi-lagi, kandungan curcumin dalam jamu kunyit asam dapat mengurangi produksi hormon pemicu peradangan dan rasa nyeri yaitu prostaglandin.
Tak hanya itu, asam jawa dalam jamu kunyit asam juga dapat berpengaruh terhadap sistem saraf serta otak.
Dengan demikian, otak bisa mengirim sinyal ke tubuh agar kontraksi rahim bisa mereda dan nyeri haid berkurang.
7. Menurunkan berat badan
Bagi mereka yang ingin mencapai berat badan ideal, jamu kunyit asam bisa jadi alternatif minuman yang sehat.
Manfaat kunir asem bisa membantu menurunkan berat badan dengan cara mengurangi respon peradangan pada sel tubuh.
Dengan terjaganya kadar gula darah serta kolesterol, maka dapat menghindari kenaikan berat badan drastis. Risiko mengalami obesitas juga dapat ditekan.
Manfaat Mengonsumsi Kunyit dan Madu Saat Pagi Hari
Mencampur kunyit dengan madu menghasilkan kombo serbaguna yang dapat Anda tambahkan ke limun, smoothie, atau bahkan dioleskan pada roti panggang.
Ini bisamenjadi obat mujarab anti-inflamasi.
Kunyit menenangkan keasaman dan peradangan, sedang madu bertindak sebagai prebiotik, dan bersama-sama, mereka mempersiapkan mikrobioma lambung dan usus untuk tantangan hari baru.
Anda juga bisa menggunakan madu kunyit ini untuk menambahkan rasa manis pada susu emas sebelum tidur.
Rasa hangat dan tekstur lembut susu kunyit emas membuat minuman malam yang menenangkan untuk menenangkan sistem pencernaan Anda, menenangkan pikiran Anda, dan mempersiapkan Anda untuk tidur nyenyak.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul 7 Manfaat Kunir Asem, Jamu yang Bisa Cegah Depresi
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR