Sajiansedap.com - Setiap orang pasti membutuhkan istirahat ketika seharian beraktivitas.
Biasanya tidur yang disarankan adalah 7 jam sehari.
Tidur juga sangat penting bagi tubuh, kurang tidur bahkan bisa mengganggu fungsi kognitif.
"Kurang tidur bahkan hanya untuk satu malam dapat membuat Anda mengalami gangguan kognitif," ungkap Spesialis paru dan gangguan tidur Samuel Gurevich.
Tidur tentu saja memberikan sejumlah manfaat seperti membantu mengunci ingatan ke dalam otak.
Tidur juga mengatur emosi seseorang, saat kurang istirahat seseorang bisa jadi sensitif dan mudah tersinggung.
Namun ada hal yang perlu anda ketahui tentang tidur.
Jangan pernah lagi tidur di lantai.
Berikut ulasan lengkapnya untuk anda.
Bahaya Tidur di Lantai
Dilansir Grid.ID dari Nakita.ID pada Jumat (11/2/2022), ternyata tidur di lantai dingin bisa menimbulkan sejumlah bahaya ini.
1. Menimbulkan reaksi alergi
Biasanya terdapat banyak debu dan kotoran di lantai dibandingkan dengan permukaan lainnya di rumah.
Rebahan dan tidur di lantai yang berdebu mungkin menyebabkan pilek, bersin, gatal-gatal hingga timbul kemerahan.
Sebaiknya pertimbangkan lagi jika berniat untuk tidur di atas lantai jika tak ingin mendadak alergi.
2. Meningkatkan paparan dingin
Tidur di lantai memang memberikan sensai sejuk, terlebih di siang hari yang terik.
Tapi hendaklah jangan sering dan terlalu lama tidur di lantai tanpa alas sekalipun.
Jika terpaksa tidur di lantai, gunakan karpet, selimut, dan bantal tipis.
3. Nyeri punggung
Permukaannya yang keras membuat beberapa orang mengeluhkan punggung mereka nyeri setelah tidur di lantai.
Lantai merupakan permukaan yang keras, sehingga menyulitkan tulang belakang untuk mempertahankan lekukan tulangnya.
Nah itu tadi bahaya tidur di atas lantai, semoga bermanfaat!
Manfaat Makan Sebelum Tidur
Melansir dari Eat This, sah-sah saja jika anda ingin makan sebelum tidur.
Akan tetapi, makanan yang dikonsumsi sebaiknya berupa protein ya.
Sementara itu, minimalisir karbohidrat dan lemak.
Pasalnya, karbohidrat dan lemak kemungkinan mengandung kalori yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Adapun makanan yang direkomendasikan adalah daging rendah lemak, ayam, ikan, telur, produk susu rendah lemak, dan olahan kedelai.
Selain jenis makanannya, perhatikan pula jumlah porsi yang dikonsumsi agar tidak berpengaruh buruk pada jam tidur.
Pangan tinggi protein yang mudah dicerna, seperti cairan, dalam porsi kecil adalah asupan terbaik apabila Moms merasa lapar sebelum tidur.
Sumber protein tertentu, seperti kalkun, ikan berlemak, dan kacang-kacangan tertentu bahkan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Kalkun dan almond, tinggi akan asam amino yang disebut triptofan.
Nutrisi ini membantu dalam produksi melatonin yang dapat meningkatkan kelelahan dan membantu kualitas tidur secara keseluruhan.
Sedangkan, ikan berlemak dan kacang kenari mengandung asam lemak omega-3 yang juga dapat membantu tidur lebih cepat dan nyenyak.
Bentuk lemak yang menyehatkan jantung ini juga telah terbukti meningkatkan produksi serotonin.
Baca Juga: Resep Cake Kukus Capucino Lapis Cokelat, Camilan Spesial yang Wajib Hadir Saat Valentine
Sebagai informasi, serotonin merupakan hormon yang meningkatkan perasaan sejahtera dan juga dianggap membantu dalam tidur.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan hubungan langsung antara mengonsumsi lemak tak jenuh ganda omega-3 sebelum tidur dan meningkatkan efisiensi tidur serta tertidur lebih cepat.
Terakhir, kenari secara alami mengandung melatonin.
Ketika dimakan, kenari dapat meningkatkan konsentrasi darah dari hormon ini yang memainkan peran utama dalam siklus tidur dan bangun tubuh kita.
Nah, itu dia makanan yang bagus dikonsumsi sebelum tidur.
Jangan lupa dicatat, ya!
Artikel telah ditayangkan di grid dengan judul, Ngeri Banget Tahu Bahayanya! Di Balik Adem dan Nikmatnya Tidur di Lantai Ternyata Ancaman Ini Diam-diam Mengintai Kesehatan Tubuh
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | gRID |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR