Sajiansedap.com - Ketika mendengar kata diabetes tentu jadi hal yang menakutkan.
Jika tidak dikendalikan bisa membuat tubuh drop.
Meskipun diabetes sebagian besar dianggap sebagai pra-disposisi genetik, saat ini diabetes disebabkan oleh gaya hidup yang kita jalani di zaman modern.
Ini ditandai dengan peningkatan kadar gula darah berkepanjangan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti penyakit kardiovaskular.
Kondisi tersebut tidak bisa ditangani sepenuhnya loh.
Namun, dapat diatur dan dikelola dengan beberapa perubahan gaya hidup, terutama perubahan pola makan.
Sebagian besar ahli kesehatan menyarankan untuk menghentikan nasi bagi penderita diabetes, mengingat hal itu dapat memengaruhi kadar gula darah.
Padahal penyandang diabetes tetap bisa makan nasi.
Begini caranya yang harus anda ketahui.
Penyandang Diabetes Bisa Makan Nasi
Umumnya penderita diabetes disarankan mengurangi nasi karena beberapa alasan:
1. Penuh dengan pati, yang bila dikonsumsi dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
2. Tidak mengandung serat, yang bertanggung jawab untuk menunda penyerapan gula dan membantu mengatur kadar gula darah.
3. Nasi adalah makanan indeks glikemik tinggi, yang berarti makanan dengan indeks glikemik 70 ke atas menyebabkan kadar gula darah melonjak.
4. Memiliki karbohidrat yang dipecah oleh tubuh atau diubah menjadi glukosa gula. Glukosa pada gilirannya diserap ke dalam aliran darah, dan dengan insulin ia bergerak ke dalam sel-sel tubuh di mana dapat digunakan untuk energi.
Namun, penderita diabetes tidak dapat memanfaatkan insulin, yang selanjutnya meningkatkan kadar gula darah.
Semua faktor ini membuat nasi menjadi penyebab utama bagi penderita diabetes, tetapi apakah ini berarti penyintas diabetes tidak bisa makan nasi sama sekali?
Menurut Pelatih Kesehatan Makrobiotik, semangkuk nasi saat makan siang atau makan malam masih boleh.
Lebih lanjut, menurut American Diabetes Association, makanan bertepung dapat menjadi bagian dari rencana makan yang sehat, tetapi porsi adalah kuncinya.
Roti gandum, sereal, pasta, nasi, dan sayuran bertepung seperti ubi, kentang, kacang polong, dan jagung masih dapat dimasukkan ke dalam makanan dan kudapan.
Selain itu, buah-buahan, kacang-kacangan, susu, yogurt, dan permen juga merupakan sumber karbohidrat yang bisa diperhitungkan dalam menu makan.
Jadi, kamu bisa makan nasi putih atau nasi merah, tetapi perlu diingat bahwa tidak berlebihan adalah kuncinya.
Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk makan nasi.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Idealnya, seseorang harus menghilangkan pati dari nasi, lalu memakannya dengan makanan kaya protein.
Inilah cara membuat nasi tanpa pati:
- Cuci beras sampai bersih. Siapkan panci dan rebus air, yang jumlahnya tiga kali lipat jumlah nasi.
- Tambahkan beras ke air mendidih, masak dengan api sedang selama sekitar lima sampai enam menit.
- Setelah nasi mulai mendidih, zat kental yang berbusa akan mulai mengapung di atasnya. Zat berbusa ini adalah pati.
- Biarkan nasi matang hingga air berkurang jumlahnya dan butiran beras mulai mengapung di atasnya.
- Periksa apakah nasi sudah matang, nasi harus terasa lembut dan empuk.
- Angkat wajan dari kompor dan saring sisa air bertepung yang berwarna putih.
Nah, sajikan hangat-hangat dengan sayuran kaya protein.
Ubah mindset diet untuk mengelola diabetes dan menjalani hidup sehat.
Baca Juga: Menghadirkan Resep Nasi Bakar Cumi Hitam Enak Ini Untuk Makan Siang, Bikin Kita Banjir Pujian!
Manfaat Daun Kelor Untuk Mengontrol Kadar Gula Darah
Dilansir dari Healthline, Pavithra N Raj yang merupakan kepala ahli gizi di Rumah Sakit Rujukan Columbia Asia, Yeshwanthpur mengulas manfaat kelor dan daunnya bagi penderita diabetes.
Pavithra mengatakan, "Moringa oleifera juga dikenal sebagai kelor telah digunakan selama berabad-abad untuk khasiat obatnya. Batang, daun, kulit kayu, bunga, buah dan beberapa bagian lain dari tanaman dapat digunakan dengan cara yang berbeda. Kelor memiliki antijamur , antivirus, antidepresan dan sifat anti-inflamasi."
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa kelor kaya akan mineral penting. Ini adalah sumber kalsium non-susu.
Kelor juga dapat menambahkan nutrisi lain seperti kalium, seng, magnesium, besi, tembaga, fosfor, dan seng ke dalam makanan Anda.
Ahli gizi mengatakan, "Daun kelor memiliki Quercetin yang merupakan antioksidan yang membantu menurunkan tekanan darah dan antioksidan lain adalah asam klorogenik yang menstabilkan kadar gula darah. Asam klorogenik yang ditemukan di kelor dapat membantu tubuh memproses gula lebih baik dan juga mempengaruhi insulin."
"Sifat antibiotik dan antibakteri kelor juga dapat membantu mencegah gangguan pencernaan seperti sembelit, gastritis, dan kolitis ulserativa karena menghambat pertumbuhan berbagai patogen," tambahnya.
Artikel telah ditayangkan di grid dengan judul, Penderita Diabetes Tetap Aman Makan Nasi kok, Begini Cara Memasaknya yang Benar!
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | gRID |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR