Sajiansedap.com - Ketika mendengar kata petai tentu jadi hal yang disukai semua orang.
Harga petai di pasar juga murah meriah.
Jadi tidak heran banyak ibu rumah tangga beli dalam jumlah banyak.
Petai identik dengan bau yang kurang disukai.
Tapi jangan salah, petai punya khasiat luar biasa yang harus banget diketahui banyak orang.
Terutama anda yang punya beragam penyakit berbahaya.
Konsumsi petai bisa irit biaya pergi ke dokter loh.
Tidak percaya?
Mari kita simak ulasan lengkapnya bersama.
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
Enam Manfaat Petai
Petai memang sering dijadikan bahan campuran olahan makanan.
Bahkan tak jarang petai membuat seseorang menjadi makan lebih lahap.
Namun, di balik itu ternyata petai bisa memberikan manfaat untuk tubuh loh!
Dilansir dari Gridpop.id, nutrisi yang terkandung di petai antara lain besi, vitamin C, protein, vitamin B2, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan zat lainnya.
Petai juga mengandung polifenol (mikronutrien antioksidan), phytosterol yang dapat menurunkan LDL, dan flavonoid (antioksidan).
Berikut ulasan manfaat kesehatan dari petai melansir berbagai sumber:
1. Mencegah depresi
Sebuah penelitian pada seseorang yang berjuang dari gangguan depresi, banyak yang merasa jauh lebih baik setelah mengonsumsi pete.
Hal ini dikarenakan petai mengandung triptofan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin, yang dapat membuat rileks, meningkatkan mood, dan meningkatkan rasa nyaman.
Baca Juga: Resep Sambal Kentang Petai Ini Rasa Dan Aromanya Jadi Bikin Perut Sulit Kenyang
Vitamin B6 yang terkandung pada petai mengatur kadar gula darah yang dapat mempengaruhi suasana hati, bahkan pada orang yang mengalami premenstrual syndrome (PMS).
Penelitian mengungkapkan, buah yang mengandung kalium dapat membantu seseorang meningkatkan rasa kewaspadaan dan meningkatkan daya ingat.
2. Mengatasi anemia dan tekanan darah
Petai sarat zat besi, yang dapat dengan mudah mendorong pembentukan hemoglobin di dalam darah yang membantu kasus anemia.
Selain itu, pete mengandung banyak kalium tapi lebih rendah garam yang membuatnya ideal mengatasi tekanan darah.
3. Mengatasi masalah sembelit dan mulas
Petai kaya akan serat, sehingga dapat membantu memulihkan aktivitas usus secara normal dan mengatasi masalah sembelit tanpa menggunakan obat pencahar.
Petai juga mempunyai efek antasida alami dalam tubuh, sehingga jika merasa mulas, pete dapat membantu meredakan nyeri.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
4. Mengimbangi rasa stres
Kalium merupakan mineral penting yang akan membantu menstabilkan detak jantung, mengirimkan oksigen ke otak, dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh manusia.
Saat cemas, laju metabolisme meningkat, yang membuat kadar kalium menurun.
Petai mengandung kalium yang lumayan tinggi, sehingga dapat mengimbangi rasa stres.
5. Memerangi radikal bebas
Petai menjadi salah satu makanan yang mengandung antioksidan tinggi, dipercaya dapat menangkal efek radikal bebas pada sel tubuh manusia.
Radikal bebas dalam tubuh dapat berdampak pada kerusakan sel dan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, katarak, penuaan dini, diabetes, dan lainnya.
6. Menjaga kesehatan jantung
Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh untuk menunjang kelangsungan hidup.
Pentingnya peran jantung pada kehidupan, membuat seseorang harus menjaga kesehatannya.
Baca Juga: Resep Buntil Cumi Daun Melinjo, Menu Rumahan yang Rasa Dan Aromanya Patut Diacungi Jempol
Petai dianggap baik untuk jantung, karena kandungan serat, antioksidan, dan kaliumnya.
Kalium merupakan salah satu elektrolit dan mineral yang dapat menjaga tekanan darah agar selalu stabil, sedangkan serat dan antioksidan pada petai membantu mencegah pembentukan plak.
Pada pembuluh darah menuju jantung, pecahnya pembuluh darah menjadi salah satu faktor seseorang mengalami stroke yang berakibat pada kelumpuhan bahkan kematian.
Manfaat Kulit Petai
Jika tadi Anda sudah megentahui manfaat petai.
Kini ada baiknya jika Anda mengetahui manfaat kulit petai agar tak dibuang begitu saja.
Dilansir dari Tribun Palembang, berikut ini beberapa manfaat kulit petai dan cara konsumsinya!
Mari kita simak bersama ulasannya.
Manfaat Kulit Petai:
1. Sebagai Obat Impotensi
- Ambil kulit pete 1 lanjar
- Gunting kulit pete selebar 5 hingga 10 mm
- Rebuslah air sebanyak 400 ml sampai mendidih
- Setelah air mendidih, masukkan guntingan kulit pete kedalam air mendidih
- Rebuslah kulit pete selama 20 menit
Catatan : Dalam waktu 6-10 jam setelah meminum rebusan, seseorang akan merasakan hasilnya.
Dan sebaiknya rebusan petai jangan diminum di pagi hari, air petai dianjurkan untuk diminum siang atau malam setelah cukup makan.
2. Sebagai Obat Diabetes
Diabetes yakni penyakit yang disebabkan karena kandungan gula darah tidak sewajarnya dengan sekresi insulin.
Dan kulit petai bisa membantu menyembuhkan diabetes jika dikonsumsi secara rutin dan benar.
Langkah-langkah mengemas kulit petai untuk obat diabetes, sebagai berikut:
- Memotong kecil-kecil kulit pete
- Masukanlah dalam ketupatBaca Juga: Rugi Banget Kalau Tidak Tahu! Cuma Rebus Petai Lalu Makan Tiap Hari, 6 Perubahan Ini Akan Dirasakan Tubuh dalam Seminggu
- Rebus ketupat dalam 3 gelas air panas sampai airnya kurang lebih tersisa satu gelas saja
- Berikan gula merah dalam air rebusan
- Saring air hasil rebusan dan konsumsi ramuan ini 2 x satu hari untuk dapatkan hasil yang dikehendaki
3. Sebagai Obat Asam Urat
Asam urat bisa mengakibatkan nyeri, pembengkakan, serta rasa panas pada persendian.
Umumnya lelaki di atas 30 tahun bisa terkena penyakit ini, namun tidak menutup kemungkinan peluang asam urat juga akan terjadi pada wanita.
Sebenarnya kulit peta dapat dipakai dalam membantu menyembuhkan asam urat, yakni dengan konsumsi air rebusan kulit ini sekitaran 4-7 hari dengan teratur.
Dan perlu diperhatikan untuk mengkonsumsinya kulit petai harus dalam keadaan fresh.
Artikel ini telah tayang di Gridpop.id dengan judul, Di Balik Bau Khasnya yang Menyengat dan Dihindari Banyak Orang, Ternyata Petai Miliki 6 Manfaat Ini untuk Kesehatan Tubuh
Source | : | GridPop.ID |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR