SajianSedap.com - Stroke memang jadi momok penyakit yang begitu menakutkan.
Soalnya, banyak warga Indonesia terserang stroke bahkan di usia muda.
Robby Tumewu, artis dan juga presenter kawakan Indonesia adalah salah satunya.
Robby pernah divonis menderita stroke pada tahun 2011.
Sejak saat itu kesehatannya pun menurun hingga saat akhirnya meninggal dunia pada tahun 2013.
Nah ternyata, stroke sendiri bisa disebabkan karena kebiasaan sepele saat makan ini, lo.
Riwayat Sakit Robby Tumewu
Kabar duka soal kepergian Robby Tumewu disampaikan langsung oleh sang sahabat, Becky Tumewu.
Sebelumnya, Robby memang dikenal sudah mengidap stroke hingga harus operasi otak.
Baca Juga: Enjoying F&B in a Serene Park: Urban Farm at PIK 2 Returns With More Foods, More Fun Activities
Dilansir Tribun News, laki-laki 65 tahun ini sempat dikabarkan menderita penyakit stroke dan menjalani serangkaian operasi pada 2013.
Hal ini bermula ketika Ia ditemukan pingsan saat mengisi acara live di televisi swasta pada 2010 silam.
Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan terserang stroke dan pembuluh darahnya pecah.
Hingga pada 2013 ia mengalami serangan stroke yang kedua, yang kemudian dinyatakan telah masuk stadium parah.
Becky mengabarkan pada warganet kalau sahabatnya itu sudah meninggal lewat akun Instagram pribadinya.
Ia menyertakan fotonya dengan Robby dengan warna hitam putih.
Dikatakannya, itu adalah foto yang diambil pada tahun 2013.
Pada kolom caption, Bekcy menulis panjang lebar tentang sosok sahabatnya itu.
'Banyak yang tanya masih saudara ya sama Robby Tumewu, sebenarnya sih Robby dan saya juga masih belum jelas saudara nggak ya kita, tapi sudahlah kalau kata orang Manado: torang samua basudara, torang samua orang Indonesia toh, apalagi sama torang pe fam: Tumewu.
Robby sakit sudah lama, sudah tidak usah diceritain lagi bagian sakitnya, dia telah pergi tadi dini hari, pukul 00.05, semua derita dan sakit penyakit sudah diangkat dari Robby,
saya tidak pernah akan lupa dengan kebaikan Robby, senyum dan tawa yang selalu beliau bagikan pada orang di sekitarnya, komentar komentar dan cerita yang membuat kita semua tertawa, suasana selalu seru dan ceria saat ada Robby, syuting panjangpun tidak terasa.
Robby juga sempat menjadi fasilitator di Talkinc.
Beliau adalah fasilitator kelas Total Look yang keren banget, sangat komunikatif dan selalu bawa contoh baju dan bahan, totalitasnya luar biasa, dalam menjalani multi profesinya.
Sekarang Robby sudah pergi, semua tinggal kenangan, tapi Bi, you’ll always be in my heart, you’ll always be in so many people’s hearts.
Selamat Jalan sayang, Rest In Peace, Rest In Love, Until we meet again, someday (14/01/2019)'
Kebiasaan Penyebab Stroke
Stroke merupakan salah satu jenis penyakit yang parah dan cukup membahayakan.
Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan pada sistem gerak tubuh.
Tidak hanya itu, stroke juga dapat memancing penyakit lain untuk menyerang penderitanya.
Banyak hal yang bisa menyebabkan penyakit stroke menyerang tubuh.
Salah satu penyebab terbesarnya adalah makanan.
Sebelum terlambat, mulai sekarang perhatikan kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko stroke, dilansir dari Bestlifeonline.com.
1. Terlalu banyak konsumsi makanan asin
Mungkin Anda tidak sadar jika terlalu banyak makan garam bisa meningkatkan risiko terkena stroke.
Mengkonsumsi terlalu banyak makanan ringan asin dapat meningkatkan tekanan darah ke tingkat yang tidak sehat dan meningkatkan risiko terkena stroke.
Itu karena tekanan darah tinggi dapat merusak dan melemahkan pembuluh darah otak, menyebabkannya menyempit, pecah, atau bocor.
Ini juga dapat menyebabkan gumpalan darah terbentuk di arteri yang menuju ke otak, yang dapat menghalangi aliran darah dan berpotensi menyebabkan stroke, menurut Mayo Clinic.
Cobalah untuk tetap konsumsi sodium di bawah 2.300 miligram per hari (dan bergerak menuju batas ideal tidak lebih dari 1.500 miligram), menurut American Heart Association.
2. Banyak minum minuman bersoda
Kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko terkena stroke lainnya yakni jika Moms terlalu banyak minum minuman bersoda.
Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi bahkan satu minuman pemanis buatan sehari sekitar dua kali lebih mungkin menderita stroke pada dekade berikutnya dibandingkan mereka yang minum kurang dari itu.
Namun, para ahli di Harvard Medical School yang meninjau studi tersebut mengatakan bahwa korelasi itu bisa ada karena beberapa orang yang sudah berisiko terkena stroke (mereka yang kelebihan berat badan atau yang menderita diabetes) lebih cenderung memilih soda diet.
Terlepas dari itu, mungkin yang terbaik untuk kesehatan secara keseluruhan adalah memilih minuman lain sebagai gantinya.
3. Jarang minum air putih
Dehidrasi dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan —termasuk peningkatan risiko stroke.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Neurology mengevaluasi 203 pasien yang menderita stroke iskemik atau hemoragik.
Penelitian menemukan bahwa dehidrasi terdeteksi pada sembilan persen pasien baik pada saat mereka dirawat di rumah sakit atau tiga hari setelah mereka mengalami stroke.
Pasien yang mengalami dehidrasi pada kedua waktu memiliki pemulihan yang lebih lambat dan kurang berhasil, terutama wanita dan pasien yang lebih tua.
4. Menahan buang air kecil
Sering menahan buang air kecil juga menjadi kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko terkena stroke.
Setelah memeriksa 727 kasus stroke iskemik, sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menemukan bahwa 30 persen pasien mengalami infeksi dalam 90 hari sebelum stroke.
Salah satu yang paling umum adalah infeksi saluran kemih, atau ISK.
Dan karena ISK bisa disebabkan oleh menahan air seni dan tidak minum cukup air, menurut Mayo Clinic, Anda harus menghindari kebiasaan tersebut untuk mengurangi risiko stroke.
5. Tidak bisa mengelola stres
Lebih dari sebelumnya, para peneliti belajar bahwa ketidakmampuan untuk mengelola stres dapat menyebabkan sejumlah besar masalah kesehatan, termasuk stroke.
Sebuah studi tahun 2001 oleh University of Michigan menemukan bahwa pria yang secara fisiologis lebih reaktif terhadap stres 72 persen lebih mungkin menderita stroke dalam hidup mereka.
Jadi, untuk menghindari risiko terkena stroke, cobalah kelas meditasi itu atau mencari jalan keluar lain untuk menciptakan rasa tenang dalam hidup.
6. Duduk terlalu lama
Moms dapat membahayakan kesehatan secara keseluruhan dengan duduk berjam-jam, menurut penelitian tahun 2014 yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health dan Harvard Medical School.
Dalam studi 12 tahun terhadap wanita pascamenopause ini, para peneliti menemukan bahwa wanita yang duduk selama 10 jam atau lebih dalam sehari, 18 persen lebih mungkin menderita serangan jantung atau stroke dibandingkan mereka yang hanya duduk selama lima jam atau kurang.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR