SajianSedap.com - Siapa yang suka makan bakso?
Bakso memang menjadi kesukaan banyak orang, dari anak-anak, muda hingga dewasa.
Berbagai jenis bakso di Indonesia pun pastinya tak akan buat kita bosan untuk mencobanya.
Harganya yang pas di kantong pun buat kita tak bosan dengan makanan yang satu ini.
Bakso pun akan semakin nikmat kalau kita racik kuahnya sendiri sesuai selera.
Tapi, ada bahaya bakso yang tak kita sadari saat meracik ini, loh!
Ya, ada bahaya makan bakso ditambah dua bahan ini yang fatal banget untuk kesehatan.
Kalau keseringan, bahaya bakso ini bisa menggerogoti tubuh kita.
Salah satunya adalah makan bakso pakai saus ini. Apa itu?
Baca Juga: Garang Asem Ayam Recipe, Soul-Satisfying Food That Warm You up on Cold Nights
Bahaya Makan Bakso Ditambah Dua Bahan ini
Kalau yang sering makan bakso setiap minggu, kita wajib berhati-hati dengan dua campuran ini, nih.
Bahan-bahan ini meskipun rasanya yang enak bisa saja membuat tubuh kita tak sehat, di antaranya seperti:
1. Saus Sambal Tak Bermerek
Pernahkah Anda melihat orang yang makan bakso dengan banyak sekali saus sambal?
Saking banyaknya, warna kuah baksonya berubah jadi merah merona.
Ya, saus sambal memang jadi favorit lantaran memberikan tambahan rasa asam, gurih dan sedikit pedas pada bakso.
Namun sayang, banyak pedagang bakso yang menggunakan saus sambal curah yang tak jelas bahan bakunya.
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
Dilansir dari laman sajiansedap.id, saus sambal ini tentu saja jauh lebih murah harganya.
Sebenarnya, mengonsumsi saus sambal tentu boleh-boleh saja sebenarnya, asal kita yakin kalau saus yang kita telan adalah saus berkualitas baik.
Untuk itu, kenali dulu ciri-ciri saus sambal palsu yang pelan-pelan bisa membunuh kalian, di antaranya:
- Saus sambal palsu biasanya lebih kental ketimbang saus sambal yang asli.
Saking kentalnya, biasanya kita harus menghentakkan botol tiap kali akan menggunakannya.
Sifat kental ini terjadi akibat penambahan pepaya muda ke dalam saus sambal palsu.
- Saus sambal yang asli biasa terbuat dari cabai dan tomat.
Itu mengapa, warna saus yang wajar harusnya merah ke orange.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
Baca Juga: Buntil Daun Singkong Recipe, Even Die-Hard Meat Maniacs Will Love This
Sedangkan, yang palsu biasanya berwarna merah dan sangat mencolok.
- Untuk rasa, saus sambal palsu terasa lebih ringan.
Itu sebabnya, banyak orang harus menggunakan saus sambal palsu dalam jumlah untuk mendapatkan rasa pedas dan asam yang diinginkan.
- Melihat kemasan adalah cara paling mudah mengenali apakah saus sambal yang akan Anda konsumsi aman atau tidak.
Jika sudah tertera nomor register dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), maka saus tersebut sangat aman untuk kita konsumsi.
Namun sayangnya, banyak pedagang membeli saus sambal dalam bungkusan refill dan tinggal mengisinya berulang kali ke botol yang sama.
Jadinya, kita tidak bisa memastikan lagi apakah merek pada botol saus sambal sesuai dengan isinya.
Jika Anda penggemar saus sambal sejati, cara paling aman adalah membawa sendiri saus sambal dari rumah.
Memang agak repot, tapi tubuh akan lebih sehat dan pastinya terhindar dari aneka penyakit berbahaya.
Baca Juga: Resep Bitterbalen Bakso Jamur, Snack Nikmat Untuk Meriahkan Momen Lebaran Kali Ini
2. Cuka Berlebihan
Cuka juga jadi teman makan bakso paling enak,lo.
Seperti dikutip Tribunnews.com, Menurut kitab The Compendium of Materia Medica yang ditulis oleh Li Shizhen sejak zaman dinasti Ming dulu dari Cultural China, bakso adalah jenis makanan yang bahan utamanya terbuat dari daging.
Daging ternyata masuk ke dalam kategori makanan yang dianggap panas bagi tubuh.
Sedangkan, cuka yang punya rasa asam dianggap sebagai makanan hangat, sama seperti alkohol.
Ketika kedua jenis makanan ini dimakan bersamaan, mereka dapat mengoveraktifkan energi sehingga bisa mendistraksi sirkulasi menjadi lebih aktif.
Bahkan mencampurkan cuka saat makan bakso juga bisa berakibat fatal bagi jantung, lo.
Lama kelamaan jika terjadi terus menerus, performa jantung akan menurunkan bahkan membuatnya berhenti bekerja.
Jadi, tambahkan sedikit saja saat makan bakso ya.
Konsumsi dalam batas normal masih sangat wajar, kok.
Risiko Makan Bakso dengan Jeroan
Selain dua bahan di atas, bakso akan tambah enak kalau ditambah dengan jeroan.
Misalnya seperti babat, lemak, paru hingga usus.
Namun, meski terbilang lezat, jeroan ini sebaiknya jangan dikonsumsi terlalu sering atau terlalu banyak.
Ternyata jeroan bisa menimbulkan beberapa penyakit berbahaya untuk tubuh, nih.
Berikut ini beberapa bahaya dari terlalu sering mengonsumsi jeroan yang dikutip dari Kompas.com:
Baca Juga: Resep Bakso Goreng Jamur Enak Ini Pas Untuk Menu Takjil Buka Puasa Di Akhir Pekan!
Sebabkan Kolesterol Tinggi
Selain nutrisi yang telah disebutkan di atas, jeroan terbukti mengandung juga kolesterol tinggi.
Melansir Buku Dasar-Dasar Gizi Kuliner (1998) oleh C. Soejoeti Tarwotjo, jeroan adalah sumber zat kolesterol.
Asupan kolesterol dari makanan yang berlebihan tentu bisa memicu masalah kolesterol tinggi.
Seperti diketahui, jumlah kolesterol yang terlalu banyak di dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras atau menyempit (aterosklerosis).
Apabila aliran darah menuju jantung sampai terganggu, maka dapat terjadi penyakit jantung.
Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa serangan jantung.
Beberapa studi bahkan menemukan hubungan linier antara hiperkolesterolemia dan risiko hiperurisemia (penyakit asam urat).
Oleh sebab itu, konsumsi jeroan harus dipantang oleh penderita asam urat.
Baca Juga: Resep Cah Cuciwis Bawang Bakso, Menu Sahur Sehat yang Beneran Mudah Dibuat
Picu Asam Urat
Selai kolesterol, jeroan juga terbukti mengandung senyawa purin yang sangat tinggi.
Melansir Buku Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat (2012) oleh Lanny Lingga, PhD, semua jeroan mengandung purin yang sangat tinggi.
Alhasil, konsumsi jeroan akan menambah purin dalam jumlah banyak sehingga mengganggu keseimbangan purin dalam serum.
Bagi seseorang yang kebal terhada purin sekali pun, jeroan berpotensi micu peningkatan asam urat.
Picu Diabetes Mellitus Tipe 2
Dalam bukunya, Lanny Lingga, PhD juga menyebut, jeroan adalah sumber lemak jenuh.
Konsumsi lemak jenuh hewani yang berlebihan dapat menekan ketersediaan omega-3 bagi tubuh karena menghambat kinerja enzim desaturase dan elongase yang bertugas mengubah omega-3 ALA menjadi DHA dan EPA.
Defisiensi omega-3 menyebabkan peningkatan kadar asam urat sekaligus memicu serangan gout atau penyakit asam urat.
Selain itu, asupan memak jenuh terlalu banyak juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus tipe 2.
Artikel ini telah tayang di nakita.grid.id dengan judul Hentikan Mulai Sekarang Jika Sudah Telanjur, Jangan Lagi Tambahkan 2 Bahan Campuran Ini ke Bakso Jika Tak Ingin Rasakan Bahayanya
Hati-hati, Botol Plastik yang Punya Tanda Ini Jangan Digunakan untuk Isi Ulang Air Minum
KOMENTAR