SajianSedap.com - Tak bisa dipungkiri, serangan jantung jadi salah satu penyakit paling mematikan.
Bahkan, serangan jantung juga merenggut banyak nyawa artis Indonesia, lo.
Sebut saja misalnya Ashraf Sinclair, Mike Mohede hingga Adjie Massaid.
Namun, tahukah kamu kalau gejala serangan jantung yang paling awam terjadi adalah nyeri di dada.
Tapi, nyerinya bukan nyeri sembarangan.
Yuk, cari tahu ciri nyeri di dada yang jadi tanda serangan jantung berikut ini.
Nyeri Dada yang Jadi Ciri Serangan Jantung
Sudah menjadi rahasia umum jika nyeri dada bisa jadi tanda serngan jantung.
Meski demikian, bukan berarti semua nyeri dada yang muncul dialami seseorang pertanda serangan jantung.
Baca Juga: Buntil Daun Singkong Recipe, Even Die-Hard Meat Maniacs Will Love This
Menurut laman mayoclinic.org (20/10/2021) juga kondisi kesehatan lain yang bisa menyebabkan nyeri dada seperti heartburn, infeksi paru, herpes, dan yang lainnya.
Nyeri dada dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari rasa seperti tusukan benda tajam hingga nyeri tumpul.
Terkadang nyeri dada terasa seperti diremukkan atau terbakar.
Dalam kasus tertentu, rasa sakit menjalar ke leher, ke rahang, dan kemudian menyebar ke punggung atau ke bawah satu atau kedua lengan.
Banyak masalah yang berbeda dapat menyebabkan nyeri dada.
Penyebab paling mengancam jiwa tentunya yang melibatkan jantung.
Melansir laman healthdirect.gov.au, nyeri dada yang menandakan serangan jantung umumnya disertai dengan gejala lainnya.
Mereka bisa datang tiba-tiba atau berkembang selama beberapa menit (setidaknya 10 menit) dan semakin memburuk.
Adapun nyeri dada yang menandakan serangan jantung, disertai dengan ciri-ciri berikut:
1. Ketidaknyamanan atau rasa sakit di bagian tengah dada.
Ini bisa berupa rasa berat, sesak atau tertekan, seperti ada sesuatu yang berat duduk di dada, atau ikat pinggang yang mengencang di sekitar dada, atau kasus gangguan pencernaan yang parah.
2. Ketidaknyamanan di lengan, bahu, leher, rahang, atau punggung.
3. Masalah lain seperti:
- Rasa tercekik di tenggorokan.
- Lenganmu terasa berat atau tidak berguna.
- Merasa sesak napas.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
- Merasa mual.
- Berkeringat dingin
- Merasa pusing atau pusing
Wanita dan pria dapat mengalami tanda dan gejala serangan jantung tersebut secara berbeda.
Meskipun nyeri dada dianggap sebagai gejala paling umum dari serangan jantung dan itu umum terjadi pada pria, namun hanya sekitar setengah dari semua wanita yang mengalami serangan jantung yang benar-benar melaporkan nyeri dada.
Serangan jantung lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua daripada orang yang lebih muda, tetapi mereka dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia.
Rasa sakit yang serangan jantung yang dialami mungkin tidak terdengar seperti yang dijelaskan di atas, karenanya tetap penting untuk menemui dokter.
Ingat, semua nyeri dada harus diperiksakan ke dokter sesegera mungkin untuk mencegah risiko terburuk yang bisa terjadi.
Serangan Jantung Adjie Massaid
Masih segar dalam ingatan tentang kabar meninggalnya Adjie Massaid.
Pada tahun 2011, Adjie yang kala itu masih jadi anggota Komisi V DPR RI dikabarkan meninggal dunia di RS Fatmawati.
Ia dilarikan ke rumah sakit setelah merasa dadanya sesak setelah bermain sepakbola di kawasan Lebak Bulus.
Namun sayangnya tidak lama kemudian, Ia menghembuskan nafas terakhir karena diduga serangan jantung.
Padahal Ia dikenal sebagai orang yang gemar berolahraga dan punya gaya hidup yang sehat.
Hal ini sempat jadi perdebatan banyak orang.
Pasalnya, olahraga disebut sebagai aktivitas menyehatkan, namun bisa merenggut nyawa.
Dilansir Kompas.com, seorang dokter bernama Phaidon L Toruan yang sudah mengenal Adjie mengungkapkan bahwa olahraga bukanlah penyebab kematiannya.
Adjie juga disebutnya memiliki gaya hidup yang sehat karena Ia merupakan didikan klub sepakbola Belanda, Ajax.
Karena itulah Ia mengadaptasi pola makan pesepakbola Belanda.
Di antaranya adalah makan roti, gandum, buah-buahan, spaghetti, dan tidak makan gorengan.
Gaya hidup inilah yang mematahkan argumen yang menyebut kalau Adjie tidak menjalankan gaya hidup tidak sehat sehingga terkena serangan jantung.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR