1. Tidak memahami jenis santan yang dipakai
Ada dua jenis santan yang bisa digunakan untuk memasak, yakni santan kental dan santan cair. Walau sama-sama santan, tetapi kedua santan ini berbeda cara penggunannya.
Santan kental yang lebih pekat bisa digunakan untuk membuat sajian seperti nasi uduk atau aneka dessert berkuah santan.
Baca Juga: Resep Idul Adha yang Wajib Hadir, Salah Satunya Adalah Resep Ketupat Padang Ini
Sementara, santan cair bisa digunakan untuk memasak lodeh ataupun opor ayam.
Meski begitu, ada pula resep yang menggunakan dua jenis santan sekaligus. Jika begitu, maka masaklah bahan menggunakan santan cair terlebih dulu.
Kemudian, baru masukkan santan kental lalu masak sambil diaduk.
2. Api terlalu besar
Santan tak boleh dimasak dengan api besar. Penggunaan api besar dapat membuat santan pecah dan rasanya tidak menyatu dengan hidangan.
Untuk mencegahnya, baiknya masak santan dengan api kecil saja, terutama jika memasak dengan santan segar.
Baca Juga: Resep Idul Adha yang Wajib Hadir, Salah Satunya Adalah Resep Ketupat Padang Ini
3. Tidak diaduk
Selain penggunaan api, proses pengadukan pun dapat memengaruhi konsisten dan rasa santan. Santan harus dimasak dengan api kecil dan terus diaduk agar tidak pecah.
Santan yang pecah akan membuat rasa hidangan kurang nikmat. Selain itu, santan pecah pun dapat membentuk gumpalan putih yang kurang sedap dipandang.
4. Dicampur dengan bahan asam
Dalam artikel Kompas.com (16/10/2020), Chef Devina Hermawan pada webinar "“Wariskan Resep Juara: Kuliner Nusantara” dari Kara, Kamis (15/10/2020)" menyebut bahwa santan tak boleh dimasak berbahan dengan bahan asam.
Santan yang dimasak dengan bahan asam bisa pecah dan tidak menyatu dengan masakan.
Misalnya, ketika ingin menggunakan jeruk nipis, maka taruhlah saat masakan sudah dimatang, supaya santan tidak pecah.
Daftar Makanan Dan Minuman yang Sebaiknya Tidak Diletakkan Di Pintu Kulkas, Apa Saja?
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR