SajianSedap.com - Memasak adalah salah satu kegiatan rutin rumah tangga untuk menghasilkan makanan.
Selain itu, memasak juga dijadikan hobi oleh sebagian kalangan.
Banyak tips dan trik yang bisa dilakukan untuk mendapat masakan yang enak.
Tak hanya itu, tips dan trik yang dilakukan juga terkadang membuat proses memasak lebih efektif.
Tips dan trik ini juga tak hanya berasal dari ilmu tata boga atau masak yang diajarkan.
Banyak tips dan trik memasak yang diajarkan oleh nenek maupun ibu untuk mendapatkan masakan yang sempurna.
Salah satunya dengan menutup dan membuka tutup panci.
Ini sering dilakukan oleh banyak orang agar masakan lebih cepat masak.
Namun sebenarnya bukan seperti itu saja, ada hal lain dari kebiasaan menutup dan membuka tutup panci atau alat masak ini. Simak berikut ini.
Memasak dengan Membuka dan Menutup Tutup Panci
Selama ini, kita telah tahu bahwa dengan menutup wajan setiap kali memasak, itu bisamenghemat waktu dan gas.
Sebab dengan menggunakan tutup wajan, makanan yang dimasak jadi lebih cepat untuk matang.
Anda jadi tak usah berlama-lama memasak dan membuang-buang gas.
Namun sebenarnya ada waktu khusus kapan harus menutup panci atau wajan dan kapan harus membuka tutupnya.
Nah, simak penjelasan kapan harus buka dan menutup panci, dikutip dari laman Marthastewart.com, supaya masakan nikmat dan matang sempurna.
Kapan harus menutup panci?
Selalu tutup panci jika ingin menjaga panas tetap masuk di dalam, seperti merebus sayuran, memasak pasta, sop, dan saus.
Setelah mencapai titik didih, jangan lupa untuk membukanya sebentar agar tidak terlalu mendidih.
Menutup panci saat merebus agar supaya menjaga kelembapan dan cairan tidak menguap ke permukaan.
Selain itu jika kamu ingin mencapai panas serta kelembapan pada masakan, maka tutup panci saat masak.
Terutama saat mengukus makanan seperti sayuran, biji-bijian, dan seafood, masakan tersebut akan menjadi lembut karena memasok panas tanpa membuat kering dengan menutup panci.
Sementara, proses braising yang membutuhkan panas dan lembab dalam jangka waktu lama perlu menjaga panci tetap tertutup.
Memasak daging sapi, iga, dan brisket leher sapi harus memecahkan kolagen dan jaringan ikat untuk hasil masakan lezat dan lembut.
Kapan harus membuka tutup panci?
Selanjutnya memasak sop dan saus kental yang membutuhkan proses pengentalan dan mengurangi cairan, harus tanpa penutup.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Semakin lama hidangan menguap cairannya maka akan cepat mengental dan lebih meningkatkan rasanya.
Sementara, masakan yang membutuhkan proses pembakaran seperti steik daging, salmon, tuna, dan bebek tidak membutuhkan kelembapan maka lepaskan penutup panci.
Kelembapan adalah musuh utama pada proses penggorengan karena menghasilkan uap mencegah proses terbentuknya kerenyahan pada makanan.
Proses tersebut berlaku untuk menggoreng makanan deep-fry.
Semua makanan mengeluarkan uap saat dimasak, jadi sangat penting untuk membuka tutup panci selama menggoreng.
Supaya uapnya menguap dan tidak menumpuk di tutup panci dan menetes kembali ke minyak panas.
Kentang untuk Membersihkan Noda Panci
Jika Anda ingin menghilangkan bekas tumpahan makanan yang terbakar di alat masak Anda, kentang mentah bisa menjadi solusinya.
Caranya ambil kentang besar, lalu potong menjadi dua dan tuangkan garam di sisi yang dipotong.
Gosokkan kentang ini ke bekas makanan tadi yang menyebakan kerak gosong untuk merontokkannya.
Anda bisa menambahkan lebih banyak garam jika noda susah untuk dihilangkan.
Lalu bilas serta bersihkan panci secara menyeluruh setelah cukup digosok.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kapan Harus Buka dan Tutup Panci agar Masakan Matang Sempurna?
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR