PLN tidak pernah melakukan pembahasan formal apapun atau merencanakan pengalihan daya listrik 450 VA ke 900 VA. Hal ini juga tidak ada kaitannya dengan program kompor listrik,” tegas Darmawan.
Darmawan mengatakan, PLN terus berkomitmen menjaga pasokan listrik yang andal, serta mendukung pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional, menjaga daya beli dan produktivitas masyarakat.
Dia menambahkan, selama periode 2016-2021, Negara hadir bagi masyarakat dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PLN untuk membangun infrastruktur kelistrikan sebesar Rp 40 triliun, khususnya di kawasan 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).
Selain itu, juga disalurkan stimulus sebesar Rp 24,3 triliun untuk masyarakat dalam upaya mengurangi beban ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Selama 2017-2021, juga diberikan subsidi sebesar Rp 243 triliun dan kompensasi sebesar Rp 94 triliun agar masyarakat tetap memperoleh listrik dengan tarif terjangkau dalam rangka menjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Mana yang lebih hemat, Kompor Listrik atau Gas?
Seperti dilansir dari Which via Kompas.com, setiap jenis kompor memiliki kelebihan dan kekurangan.
Hal ini tergantung seberapa sering dan berapa banyak yang bahan makanan yang dimasak.
1. Kelebihan dan Kekurangan Kompor Gas
Baik kompor gas maupun listrik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam hal memasak juga menyiapkan makanan.
Kompor gas cenderung bagus dalam mendidihkan masakan karena menawarkan panas instan dan mudah dikendalikan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR