SajianSedap.com - Siapa sih yang tidak suka rasa manis makanan?
Berbagai macam pemanis memang bisa Anda temukan saat menyantap berbagai hidangan, dari mulai gula pasir, gula jawa atau gula merah, gula halus hingga gula aren.
Pemakaian pemanis ini bergantung pada penggunaannya.
Misalnya saja, membuat sayur bening tidak cocok jika menggunakan gula aren, makan lebih baik gunakan gula putih atau gula pasir.
Meski ada berbagai jenis, kali ini Sajian Sedap akan membahas mengenai gula aren.
Gula asatu ini memang tidak begitu populer jiak dibanding gula jawa atau gula merah.
Pasalnya dari segi harga gula aren memang lebih mahal dibanding dengan gula jawa dengan takaran yang sama.
Baca Juga: Cara Membedakan Gula Aren dan Gula Kelapa, Serupa Tapi Tak Sama
Tak heran jika sebagian besar orang lebih memilih penggunaan gula jawa ketimbang gula aren, meski keduanya memiliki warna yang hampir sama yaitu kecoklatan.
Namun bahan baku keduanya berbeda, yakni gula aren terbuat darunira pohon aren sementara gula jawa nira dari pohon kelapa.
Gula aren ini kerap dianggap lebih sehat dibanding dengan gula jawa.
Namun Anda juga harus hati-hati karena gula aren ini juga memiliki efek samping.
Potensi Efek Samping Konsumsi Gula Aren
Sementara penelitian menunjukkan bahwa gula aren dapat menjadi alternatif yang lebih sehat untuk pemanis seperti gula putih, gula merah, atau madu, namun tetap harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Asupan gula aren yang berlebihan dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, yang tentunya bisa mengganggu kesehatan Anda seperti yang dikutip dari WbMD.
1. Masalah jantung
Studi telah menemukan hubungan kuat antara diet tinggi gula dan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung.
2. Berat badan
Penelitian menegaskan bahwa terlalu banyak gula dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan dan dapat menempatkan Anda pada risiko yang lebih besar untuk obesitas.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa gula dapat menyebabkan kita makan berlebihan.
Orang yang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk berbagai jenis penyakit kronis, termasuk diabetes.
3. Kerusakan gigi
Gula adalah salah satu penyebab utama kerusakan gigi.
Ini memberi makan bakteri pembentuk plak dan meningkatkan tingkat keasaman di mulut Anda, yang keduanya merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi gusi seperti gingivitis, yang dapat menyebabkan kehilangan gigi jika tidak ditangani.
Baca Juga: 5 Cara ini Pasti Berhasil Tips Mencegah Gula Pasir Basah di Toples
4. Peningkatan stres
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang dengan diet tinggi gula lebih berisiko mengalami gangguan kognitif, kecemasan, dan stres.
Ketika diganti dengan pemanis umum lainnya dalam makanan Anda, gula aren dapat menawarkan manfaat kesehatan yang unggul jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Tetapi masih ada risiko signifikan yang terkait dengan mengonsumsi gula secara berlebihan.
Beberapa alternatif yang lebih sehat untuk rasa manis berikut ini bisa juga jadi pilihan.
1. Stevia
Ekstrak tumbuhan nol kalori ini 200-300 kali lebih manis dari gula biasa, tetapi tidak semua orang menikmati rasanya.
2. Buah kering
Buah-buahan kering ini adalah pengganti gula yang umum dalam makanan yang dipanggang.
Meskipun tinggi gula, mereka mengandung serat dalam jumlah besar, yang dapat membantu Anda merasa kenyang.
3. Buah segar
Buah-buahan secara alami tinggi gula, tetapi jauh lebih kaya vitamin dan mineral daripada pemanis tradisional.
Nah selalu bijak dalam konsumsi gula ya Sase Lovers!
Baca Juga: Tips Menyimpan Gula Merah yang Benar Agar Tak Meleleh, Awet Hingga Berbulan-bulan dengan Cara ini
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | webmd |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR