SajianSedap.com - Kentang adalah bahan makanan yang seperti paket komplit.
Muldai dari harga yang murah, pengolahan yang mudah, dan juga mengenyangkan membuat kentang digemari banyak orang.
Ini bisa digunakan untuk berbagai olahan makanan seperti camilan kentang goreng, bahan kue, hingga olahan masakan sehari-hari.
Atau sekedar direbus, kentang juga cukup nikmat untuk disantap sehari-hari.
Banyak orang yang sedang menjalankan diet juga hanya memakan kentang.
Tak hanya nikmat, kentang juga dikemas dengan banyak kandungan gizi yang baik untuk tubuh.
Kentang diketahui mengandung karbohidrat, sodium, protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi, serta kandungan vitamin B6 yang cukup tinggi.
Selain itu, kentang juga tidak mengandung lemak dan kolesterol sehingga sangat baik untuk tubuh.
Tapi tak semua orang bisa dengan bebas mengonsumsi kentang.
Sebab kondisi kesehatan tertentu bisa bereaksi dengan kandungan kentang yang justru akan membahayakan tubuh.
Penasaran kondisi kesehatan seperti apa? Simak selengkapnya berikut ini bahaya kentang untuk kondisi kesehatan tertentu.
Orang dengan Kondisi Kesehatan yang Sebaiknya Tidak Mengonsumsi Kentang
Kentang kaya akan potasium dan vitamin B dan kulitnya merupakan sumber serat yang bagus.
Namun, jika Anda menderita diabetes, Anda mungkin pernah mendengar bahwa Anda harus membatasi atau menghindari kentang.
Seperti makanan lain yang mengandung karbohidrat, kentang meningkatkan kadar gula darah. Saat Anda memakannya, tubuh Anda memecah karbohidrat menjadi gula sederhana yang masuk ke aliran darah Anda.
Inilah yang sering disebut lonjakan kadar gula darah. Hormon insulin kemudian dilepaskan ke dalam darah Anda untuk membantu mengangkut gula ke dalam sel Anda sehingga dapat digunakan untuk energi.
Pada penderita diabetes, proses ini tidak seefektif itu.
Alih-alih gula keluar dari darah dan masuk ke sel Anda, gula tetap beredar, menjaga kadar gula darah lebih tinggi lebih lama.
Oleh karena itu, makan makanan tinggi karbohidrat dan/atau porsi besar dapat merugikan penderita diabetes.
Faktanya, diabetes yang tidak dikelola dengan baik terkait dengan gagal jantung, stroke, penyakit ginjal, kerusakan saraf, amputasi, dan kehilangan penglihatan.
Oleh karena itu, biasanya disarankan agar penderita diabetes membatasi asupan karbohidrat yang dapat dicerna.
Ini dapat berkisar dari asupan karbohidrat yang sangat rendah 20-50 gram per hari hingga pembatasan moderat 100-150 gram per hari.
Jumlah pastinya bervariasi tergantung pada preferensi diet dan tujuan medis Anda.
Berapa banyak karbohidrat dalam kentang?
Kentang adalah makanan berkarbohidrat tinggi. Namun, kandungan karbohidrat dapat bervariasi tergantung pada metode memasaknya. Berikut adalah jumlah karbohidrat 1/2 cangkir (75–80 gram) kentang yang disiapkan dengan cara yang berbeda:
Mentah: 11,8 gram
Rebus: 15,7 gram
Panggang: 13,1 gram
Microwave: 18,2 gram Kentang goreng panggang (10 steak-potong beku): 17,8 gram
Goreng: 36,5 gram
Perlu diingat bahwa rata-rata kentang kecil (berat 170 gram) mengandung sekitar 30 gram karbohidrat dan kentang besar (berat 369 gram) sekitar 65 gram.
Dengan demikian, Anda dapat makan lebih dari dua kali lipat jumlah karbohidrat yang tercantum di atas dalam satu kali makan.
Sebagai perbandingan, satu potong roti tawar mengandung sekitar 14 gram karbohidrat, 1 apel kecil (berat 149 gram) 20,6 gram, 1 cangkir (berat 158 gram) nasi 28 gram, dan 12 ons (350 ml) kaleng cola 38,5 gram.
Makanan yang Menjadi Pantangan Penderita Penyakit Diabetes
Roti putih, nasi, dan pasta adalah makanan olahan berkarbohidrat tinggi. Makan roti dan makanan tepung olahan lainnya telah terbukti secara signifikan dapat meningkatkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 1 maupun penderita diabetes tipe 2.
Sebuah studi bahkan menemukan bahwa makanan tinggi karbohidrat bukan hanya bisa meningkatkan gula darah, tetapi juga dapat menurunkan fungsi otak pada penderita diabetes tipe 2 dan defisit mental.
Selain iu, makanan olahan seperti roti putih, nasi, dan pasta cenderung mengandung sedikit serat. Padahal serat berguna untuk membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.
Dalam penelitian lain, mengganti makanan rendah serat dengan makanan berserat tinggi terbukti secara signifikan dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Peningkatan konsumsi serat juga meningkatkan mikrobiota usus, yang mungkin menyebabkan peningkatan resistensi insulin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bolehkah Penderita Diabetes Mengonsumsi Kentang?
Cara Mencuci Jersey Bola yang Benar, Jangan Pakai Mesin Cuci Kalau Tak Mau Rusak
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR