SajianSedap.com - Gudeg merupakan salah satu makanan khas Yogyakarta yang cukup tersohor.
Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke kota pelajar ini tanpa menyatap gudeg.
Ciri khas gudeg sendiri adalah rasanya yang manis.
Selain itu, gudeg juga memiliki warna yang cokelat kemerahan.
Nah rupanya uutk membuat gudeg yang merah kecoklatan ini, tidka sepenuhnya dari warna gula merah yang digunakan loh.
Apalagi anggapan menggunakan kecap, pasalnya gudeg tidak menggunakan kecap saat dibuat.
Tentunya jika terlalu banyak gula supaya warnanya cokelat kemerahan, hal ini akan membuat gudeg terlalu manis.
Nah supaya warna gudeg tetap merah kecoklatan, ternyata ada pewarna tambahan yang sering digunakan loh.
Tapi tenang, pewarna ini bukan pewarna buatan kok.
Lantas pewarna apa sih yang digunakan?
Berikut ulasan lengkapnya.
Cara Membuat Gudeg Warnnaya Merah Kecoklatan
Untuk membuat gudeg supaya warnanya merah kecoklatan, ternyata tidka sepenuhnya menggunakan gula merah atau gula jawa.
Untuk membuat gudeg merah kecoklatan, rupanya penggunaan daun jadi jadi pilihan.
Sri Sunarti, pemilik Gudeg Permata menjelaskan bahwa daun jati bisa digunakan sebagai gudeg.
Umumnya, gudeg yang dimasak dengan daun jati warnanya lebih merah.
Bahkan ibu Sunarti pernah menggunakan gudeg pada resepnya.
Namun Sunarti sendiri tidak menggunakannya lagi.
Daun jati tersebut ia ganti dengan gula merah berwarna hitam pekat.
"Kalau daun jati itu sebenarnya buat nambah warna merah saja. Lainnya enggak ada. Tapi itu kalau saya diganti pakai gula merah yang hitam," jelas Sunarti dikutip dari Kompas.com.
Selain digunakan sebagai pewarna gudeg, daun jati juga kerap jadi pembungkus makanan.
Sama halnya dengan daun pisang, daun jati juga bisa digunakan sebagai pembungkus makanan.'
Anda bisa menggunakan daun jati untuk membungkus tempe atau tape.
Baru-baru ini daun jati banyak digunakan sebagai pembungkus daging saat Iduladha.
Tak perlu khawatir daun jati tidak mudah sobek, sehingga aman digunakan untuk membungkus
Diktuip dari Tribun Jual Beli, penggunaan daun jati sebagai bungkus makanan masih sering kita jumpai di daerah Jawa tengah dan Jawa Timur.
Seperti daun pisang, daun jati juga memiliki antibakteri dan antimikroba.
Sebuah penelitian dari Krishna University, India menyebutkan bahwa daun dari tanaman kayu ini terkenal karena daya tahannya yang ekstrem, stabilitas dimensi dan kekerasan yang juga tahan terhadap pembusukan.
Tak salah jika daun jati juga dapat membungkus makanan yang memiliki kuah.
Bisa jadi daun jati ini juga jadi salah satu pengawet alami gudeg sehingga meski termasuk makanan basah, gudeg bisa tahan lama.
Keistimewaan Daun Jati
Dilansir dari The Better India, mengganti alas makan seperti piring dengan daun jati membawa manfaat kesehatan untuk tubuh.
1. Penyakit kulit
Daun jati atau Tectona Grandis kaya akan serat alami, selain itu sifat astingen yang terkandung di dalamnya juga baik untuk kulit.
Selain itu, daun jati pun dikenal bisa mempercepat pemulihan luka pada kulit.
2. Anemia
Tak hanya itu saja, untuk orang yang memiliki keluhan seperti anemia patut mengicipi manfaat daun jati.
Beberapa penelitian menjelaskan kalau daun jati teruji mampu meningkatkan konsentrasi hemoglobin, trombosit, dan kadar hematokrit dan retikulosit.
Kandungan di atas diklaim mampu meningkatkan daya tahan trombosit muda.
3. Sakit Kepala
Daun jati memiliki sifat analgesik yang dapat meredakan sakit kepala atau pusing.
Selain beberapa penyakit di atas, masih banyak segudang dampak baik daun jati untuk kesehatan.
Daun jati pun dipercaya bisa meningkatkan pertumbuhan rambut seseorang.
Nah, sekarang tak perlu ragu untuk mengganti alas makan dengan daun jati ya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 3 Fungsi Daun Jati pada Masakan, Salah Satunya Gudeg
Source | : | kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR