SajianSedap.com - Mengupil barangkali jadi salah satu kebiasaan yang cukup menyenangkan.
Bahkan bagi beberapa orang, kebiasaan ini kerap membuat seseorang merasa lega.
Pasalnya adanya kotoran dalam hidung terkadang membuat saluran pernapasan Anda menjadi terganggu.
Tentu saja, hal ini akan membuat Anda tidak nyaman.
Alhasil, mengupil jadi salah satu cara ampuh untuk menghilangkan kotoran tersebut.
Namun Anda harus waspada terhadap kebiasaan mengupil Anda.
Ternyata mengupil bisa memberikan dampak buruk loh.
Jadi Anda perlu hati-hati.
Setidaknya ada efek buruk yang ditimbulkan jika Anda terlalu sering mengupil.
Apa saja bahaya mengupil ini?
Berikut ulasan lengkapnya.
Mengupil Bisa Menyebabkan Efek Berbahaya Bagi kesehatan
Melansir Healthline, kebiasaan mengupil memang tidak akan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Namun, bagi orang yang sistem imunitasnya lemah kebiasaan ini akan menyebabkan komplikasi berikut:
1. Infeksi
Kuku bisa menyebabkan luka kecil pada jaringan hidung.
Selain itu, bakteri yang menempel pada tangan juga bisa masuk ke dalam hidup dan menyebabkan infeksi.
Riset 2006 membuktikan, orang yang sering mengupil tinggi risikonya untuk terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan infeksi serius.
2. Menyebarkan penyakit
Lendir pada hidung bertugas untuk menangkan debu, bakteri, dan virus penyebab penyakit.
Saat Anda mengupil, semua kotoran tersebut bisa berpondah ke tangan dan meningkatkan risiko kontaminasi silang pada orang lain.
3. Kerusakan rongga hidung
Sering mengupil dapat merusak rongga hidung.
Riset membuktikan, sering mengupil bisa menyebabkan peradangan dan pembengkakan jaringan hidung.
4. Mimisan
Mengupil bisa merusak atau menghancurkan pembuluh darah yang halus.
Pada akhirnya, hal ini bisa menyebabkan pendarahan.
5. Luka
Orang yang sering mengupil juga berisiko mengalami peradaan pada bagian rongga hidung.
Biasanya, hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus.
Kondisi ini dapat menyebabkan luka.
Selain itu, mengupil bisa mencabut bulu hidung dari folikel yang menyebabnya tumbuhnya jerawat atau bisul kecil.
6. Kerusakan septum
Septum adalah bagian tulang yang membelah lubang hidung kiri dan kanan.
Kebiasaan mengupil bisa merusak septum dan menyebabkan luka pada area tersebut.
Cara Membersihkan Hidung Selain dengan Cara Mengupil
Dikutip dari Kompas.com, Dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Rusdian Utama Roeslan mengatakan cara sehat untuk membersihkan upil adalah dengan mencuci hidung seperti saat berwudhu.
Caranya dengan menghirup air pelan-pelan ke hidung, kemudian menghembuskannya.
Cara mudah lainnya adalah dengan menyemprotkan nasal saline atau larutan garam ke dalam lubang hidung.
“Harus dicuci hidungnya pakai nasal saline. Paling bagus itu, jangan dikorek pakai tangan,” terang Rusdian dalam diskusi di Jakarta dikutip dari Kompas.com.
Menurut Rusdian, kini telah banyak dijual produksi botol semprot nasal saline.
Saat membersihkannya dengan alat semprot, lakukanlah dengan duduk dan dan kepala agak maju ke depan.
Hidung pun akan lebih bersih.
Jika menggunakan jari tangan, risikonya adalah penularan virus atau bakteri ke hidung.
Sebab, tangan adalah salah satu sumber kuman penyakit jika tidak mencucinya pakai sabun.
Anda berisiko terkena penyakit seperti flu.
“Kalau Anda bekerja di lingkungan yang banyak orang sedang flu, kemudian memegang tombol pintu bekas orang flu, bisa ikut kena flu. Itu (mengupil) kan kebiasaan, tapi tidak dianjurkan,” jelas Rusdian.
Selain itu, mengupil terlalu keras juga berisiko membuat hidung berdarah bagi orang yang lapisan mukosa dalam hidungnya tipis Produksi kotoran di hidung pun sulit ANda hindari.
Menurut Rusdian, ada sejumlah penyebab banyaknya produksi upil di hidung. Diantaranya, saat udara di lingkungan terlalu kering.
Hidung akhirnya tidak bisa menghasilkan produksi kelenjar cukup banyak sehingga ingus mengeras.
Produksi upil yang berlebihan biasanya juga dialami seseorang yang baru saja menjalani operasi sinus.
“Setelah operasi dianjurkan memberi kelembaban dengan mencuci hidung anda sehari 6 kali,” kata Rusdian.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR