"Hampir semuanya mengeluhkan masalah pencernaan, karena seing makan mie instan, dan tenda yang masih belum layak," ujarnya.
Ia berharap, pemerintah dapat segera mengirimkan makanan yang memiliki kandungan berserat tinggi, seperti sayuran dan buah-buahan.
Diketahui juga bukan hanya korban gempa di Cianjur, pemberian mi instan ini memang hampir selalu diberikan pada para korban bencana.
Hal ini tentu saja karena mi instan gampang, tidak cepat basi, dan bisa didistribusikan dengan murah dan aman.
Namun, tentu saja bantuan mi instan ini dianggap tak layak untuk beberapa korban bencana, nih.
Sebut saja kejadian pada korban banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Provinsi NTT ini.
Warga di Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), merasa kecewa dengan bantuan yang diberikan oleh Pemkab Kupang.
Pasalnya, bantuan yang mereka dapat hanya berupa satu butir telur, sebungkus mi instan, dan satu kilogram beras.
Sejumlah warga korban bencana menilai hal tersebut merupakan sebuah penghinaan terhadap mereka.
"Ini bantuan aneh. Kami merasa seperti diolok-olok oleh pemerintah dengan bantuan beras satu kilo dan telur sebutir, ditambah mie satu bungkus," kata Bureni seperti dikutip dari Kompas.com.
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
KOMENTAR