Rumah warga tersebut rusak akibat gempa sehingga harus mengungsi di tenda yang didirikan di lapangan desa.
"Nah warga ini, kan dia hampir dua bulan kerja di luar, ninggalin istri, niatnya melepas rasa rindu sama istri setelah dua bulan merantau kerja. Tapi apa daya, terjadi gempa," kata Feri dilansir Antara, Rabu (30/11/2022).
Mendapatkan keluh kesah warga tersebut, akhirnya Feri berinisiatif mendirikan sebuah tenda milik anggota Pramuka yang muat untuk tiga hingga empat orang.
Ternyata pengadaan tenda untuk pemenuhan kebutuhan biologis pasangan suami istri di pengungsian ini bukan kali pertama, loh.
Tenda ini juga disebut sebagai ruangan bilik asmara yang disediakan oleh warga desa.
Bilik asmara ini juga sempat dibuat untuk korban terdampak gunung merapi tahun 2020 lalu.
Dikutip dari Tribunnews.com, warga yang terdampak status siaga Gunung Merapi sempat tinggal di tempat pengungsian, termasuk tinggal di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Tempat pengungsian tersebut ternyata dilengkapi dengan bilik asmara. Ada dua bilik asmara yang disediaka oleh pemerintah desa.
Bilik asmara ini diperuntukkan kepada warga yang masih berusia produktif, dalam hubungan yang resmi, yang ingin melaksanakan kegiatan pribadinya.
Bilik berupa ruangan atau kamar berukuran 4 x 6 meter dengan kamar mandi dan alas tidur.
KOMENTAR