SajianSedap.com - Santan menjadi salah satu bahan yang biasa kita gunakan untuk memasak.
Maklum saja, rasanya masakan bakal kurang mantap kalau gak pakai santan.
Apalagi di Indonesia banyak sekali hidangan yang wajib menggunakan santan.
Padahal makanan bersantan ini terkenal akan kandungan kolesterol yang sangat tinggi.
Biar nggak gampang terkena kolesterol, Sase Lovers bisa memasaknya dengan beberapa cara.
Dengan begini, makan santan gak takut jadi sakit lagi.
Ketika memasak santan, pasti kita akan memasaknya dalam waktu yang sangat lama.
Bahkan ada yang sampai berjam-jam.
Nah inilah yang membuat santan mengeluarkan minyak.
Minyak dari santan yang membuat kolesterol melambung tinggi.
Baca Juga: Resep Puding Santan Cincau Hitam yang Cantik Ini Punya Tekstur Kenyal yang Siap Menggoyang Lidah
Biar gak kolesterol, ada cara khusus mengolah santan yang disampaikan oleh Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz.
Rista menjelaskan santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik.
Santan kelapa mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, cara memasak yang salah pada kenyataannya bisa bikin lemak pada santan berubah menjadi lemak jenuh.
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh.
Sehingga risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan berbagai risiko berbahaya lainnya juga meningkat berlipat ganda.
Salah satu cara memasak santan yang kerap keliru, yakni dimasak terlalu lama hingga mendidih.
Jadi, saran untuk mengolah santan yang baik adalah jangan dipanaskan terlalu lama jika untuk sayur.
“Santannya bisa dimasukkan terakhir dan jangan terlalu lama di panas. Misal, seperti masak sayur lodeh, jadi yang terakhir dimasukkan adalah santannya,” terang Rista.
Dia menganjurkan, memasak santan tidak dilakukan lebih dari 3 menit agar tidak menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.
Baca Juga: Cara Membuat Kolak yang Wangi dan Kuahnya Tidak Pecah, Bisa Ditambahkan 1 Bumbu Dapur Ini
Selain itu, Rista juga menyarankan masakan yang mengandung santan tidak dimasak atau dihangatkan berkali-kali.
Pasalnya, hal itu akan membuat makanan itu menjadi sumber lemak jahat.
Apabila masakan yang mengandung santan dimasak berkali-kali akan menimbulkan lapisan minyak.
Itulah yang menyebabkan masakan menjadi berbahaya.
Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol seperti telur, daging, dan terutama jeroan.
Rista memberi gambaran, sering mengonsumsi masakan bersantan yang dengan nasi porsi banyak jelas bisa memicu peningkatan berat badan pada seseorang.
Hal itu dikarenakan, nasi mengandung karbohidrat dan gula
“Misalnya lagi saat puasa ini makan cendol. Udah pakai santan, pakai gula merah juga. Jadi kandungan kalorinya pasti lebih banyak. Sementara, kalori berlebih pasti bikin gemuk,” jelas Rista.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul 3 Cara Memasak Santan agar Tak Jadi Berbahaya untuk Kesehatan
Baca Juga: Trik Membuat Kuah Kari ala Padang yang Kental dan Gurih, Wajib Pakai 1 Bahan Ini Biar Makin Sedap
Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR