SajianSedap.com - Oncom buatan warteg memang enak betul.
Rasanya bukan cuma gurih, tapi juga wangi dan teksturnya pas.
Nah, untuk menghasilkan tumisan oncom seperti inilah yang sulit.
Kebanyakan orang sampai tidak mau lagi masak oncom di rumah karena terlalu sering gagal.
Salah satu kegagalannya adalah oncom malah berbau dan langu.
Karena itu, sebelum masak oncom di rumah harus tahu dulu tips supaya tumis oncom bisa enak dan tidak langu.
Yuk, intip bersama.
Pernahkah Anda membuat oncom dan merasa aromanya kurang nikmat?
Biasanya sih, oncom masih berbau langu atau mentah sehingga rasa bumbu justru jadi tidak terasa.
Faktanya, oncom memang berbau langu.
Tapi, kenapa masakan oncom di restoran tidak berbalu langu?
Baca Juga: Resep Oncom Goreng Garing, Menu Pelengkap Anti Repot Dan Enak Dengan Sensasi Renyah yang Kriuk
Jawabannya karena mereka tahu bagaimana cara mengolah oncom yang benar sehingga aroma tidak sedap ini hilang.
Ternyata tips utama saat masak oncom adalah oncom harus dibakar dulu sebelum diolah.
Membakar oncom adalah cara utama untuk menghilangkan bau langunya.
Cukup iris tipis oncom lalu panggang di atas wajan dengan sedikit minyak selama 5-10 menit.
Ingat, oncom harus diiris tipis dulu supaya aroma langunya bisa hilang sempurna.
Oncom juga bisa kita panggang dengan oven, kalau begini, tidak perlu gunakan minyak.
Lagi-lagi, iris tipis dulu sebelum dioven.
Selain diiris, kita juga boleh menghancurkan oncom, terutama jika oncom akan dibuat nasi tutug atau isian combro.
Setelah dihancurkan, metodenya masih sama.
Tinggal panggang di atas wajan atau dengan oven.
Baca Juga: Resep Nasi Tutug Oncom, Menu Tradisional Khas Sunda Dengan Rasa yang Mantap
Aroma pembakaran akan mengurangi bau langu atau mentah oncom.
Nah, sekarang tidak penasaran lagi kan tentang bagaimana cara mengolah oncom untuk menghilangkan bau langu dan mentahnya.
Hanya dengan membakarnya dulu, kita akan menghasilkan sajian oncom nikmat yang membuai lidah.
Biasanya salah satu masalah pada kompor gas adalah apinya kecil saat digunakan.
Kalau sudah begini biasanya Anda pusing sampai sudah berencana untuk beli kompor baru.
Padahal ada cara memperbaiki kompor gas yang apinya kecil.
Tapi sebelum tahu cara memperbaiki kompor gas yang apinya kecil, cari tahu juga penyebab kompor gas apinya kecil.
Untuk menyelesaikan suatu masalah, tentu Anda harus mencari penyebab dari permasalahan tersebut terlebih dahulu.
Berikut beberapa penyebab api kompor gas mengecil, seperti:
Kebersihan kompor harus selalu diperhatikan karena jika jarang dibersihkan maka akan menyebabkan kotoran membandel hingga menimbulkan kerak.
Kotoran yang menyumbat bagian corong api menjadi salah satu alasan mengapa api kompor gas menjadi kecil.
Baca Juga: 5 Oleh-oleh Khas Bandung yang Wajib Dibeli, Ada yang Bentuknya Mirip Tempe
Api tidak dapat menyala maksimal karena tersumbat pada bagian corongnya.
Oleh karena itu, Anda harus lebih sering membersihkan kerak pada kompor agar tidak terjadi lagi sumbatan.
Kerak bisa dibersihkan menggunakan baking soda dan lemon atau jeruk nipis agar terangkat dengan mudah.
Tungku kompor merupakan salah satu komponen penting yang harus dijaga kebersihannya karena menjadi pusat di mana api pada kompor bisa menyala.
Tungku kompor yang kotor dan tertutup kerak juga dapat menyebabkan api menjadi kecil.
Anda harus sering-sering membersihkan tungku kompor agar jangan sampai timbul kerak.
Apalagi bagian tungku merupakan area yang menjadi tempat meletakkan makanan untuk dimasak.
Otomatis akan sering terkena tetesan bahan makanan atau cipratan minyak goreng.
Karena itu, bagian ini harus sering dibersihkan secara berkala, lo.
Katup gas rusak juga bisa menjadi penyebab api pada kompor gas menyala kecil.
Baca Juga: Resep Tumis Oncom Buncis, Menu Rumahan yang Selalu Bikin Ketagihan
Katup gas sendiri merupakan komponen penting pada kompor yang menghubungkan antara tabung gas dengan kompor.
Anda harus mengecek dengan ekstra hati-hati atau memanggil jasa profesional.
Karena jika salah-salah membetulkan bagian ini, maka bisa menyebabkan kesalahan fatal yang menjadi penyebab timbulnya kebakaran.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR