"Nderrrr.. kl tengik kan rasanya udh ga enak dan takutnya ada yg perutnya ga cocok nanti kenapa-kenapa. coba dibuka lainnya apa tengik semua, bisa aja cuma 1 bungkus yg tengik. apa kamu udh habisin 1 renceng itu?," kata akun @halefmoon.
"Pernahnya makan sumpia tengik buat lauk, lama lama ngerasa ga sehat akhirnya ku buang tapi dah mau abis, semoga kamu ga kenapa-kenapa nder," ungkap akun @GibennaGridwir.
Lantas, bagaimana pandangan ahli gizi menanggapi hal tersebut?
Ketua DPP Bidang Ilmiah Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Dr Marudut Sitompul menyampaikan, bukan hanya kerupuk.
Ini termasuk semua makanan yang digoreng dan dikemas, semua bisa berisiko tengik.
Meskipun tanggal kedaluwarsa masih lama, namun kudapan itu bisa tengik disebabkan karena faktor oksidasi asam lemaknya.
"Oksidasi asam lemak itu akan mengaktifkan enzim-enzim yang akan menguraikan asam lemak itu menjadi peroksida, jadi itulah yang disebut dengan ketengikan karena proses oksidasi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (01/2/2023).
Menurut Marudut, ada beberapa bahaya mengonsumsi makanan tengik.
Makanan tengik tentu akan mengubah citarasa makanan aslinya, sehingga tak nyaman dikonsumsi.
Selain itu, makanan yang sudah tengik jika dikonsumsi berlebihan juga dapat memicu penyakit kanker.
Baca Juga: Trik Goreng Kerupuk Tanpa Pakai Minyak, Hasilnya Mekar Sempurna Kalau Pakai 2 Cara Ini
Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR