"Kalo dianalisis, angka peroksidanya bisa mencapai 100. Hal itu berarti makanan tersebut bisa menyebabkan atau dapat memicu kanker (karsinogenik). Terlebih jika daya tahan tubuh rendah dan ada faktor lain seperti gaya hidup tidak sehat," ungkapnya.
Sebenarnya makanan yang sudah tengik meskipun tanggal kedaluwarsanya masih lama itu sudah menunjukkan bahwa makanan itu tidak sehat bagi tubuh.
"Sebagai ahli gizi saya menyarankan jangan memakan makanan yang tengik," jelasnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh ahli gizi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo.
Ia menjelaskan bahwa makanan yang digoreng seperti kerupuk, jika mudah berbau tengik, berarti minyak yang digunakan untuk menggoreng adalah minyak bekas.
Secara ilmiah, minyak tersebut sudah berubah menjadi trans lipid.
Jika masih terus digunakan maka akan berbahaya bagi kesehatan, terutama pada metabolisme lemak dalam tubuh.
"Jika kerupuk atau makanan apapun yang digoreng sudah berbau tengik, maka sudah tidak layak untuk dimakan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (01/2/2023).
Toto juga menjelaskan bahwa tanggal kedaluwarsa dibuat dari proses pengolahan.
Sedangkan kualitas bahan tidak diperhatikan, sehingga merugikan konsumen.
Jika kerupuk tengik itu dikonsumsi, maka dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan mulai dari masalah kesehatan akut hingga kronis.
Baca Juga: Cara Menggoreng Kerupuk Biar Mekar Sempurna, Hasilnya Dijmain Renyah dan Gak Keras
Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR