SajianSedap.com - Nasi menjadi makanan pokok negara di Asia, termasuk orang Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Licorice: Southeast Asian Market Insights, 88,4 persen masyarakat Indonesia lebih menyukai nasi dibanding makanan lainnya.
Alasannya karena kecintaan orang Indonesia terhadap nasi sudah tertanam pada pola pikir masyarakat sejak dulu.
“Kamu belum makan kalau belum makan nasi”, kira-kira seperti itulah penanaman pola pikir masyarakat Indonesia tentang kebiasaan mengonsumsi nasi.
Jenis beras yang beredar di pasaran tentunya macam-macam. Namun, kebanyakan orang Indonesia lebih suka mengonsumsi nasi pulen.
Pulen berarti hasil pengukusan beras menghasilkan nasi yang empuk sehingga terasa lebih enak.
Banyak orang berpikir bahwa nasi pulen diperoleh dari beras yang mahal, seperti beras pandan wangi atau rojolele.
Namun sebenarnya Anda pun bisa mengakali beras peras yang dipakai sehari-hari agar menjadi lebih pulen.
Anda hanya perlu menambahkan satu bahan yang bisa membantu beras menjadi pulen. Lihat berikut ini.
Dilansir dari Kompas, berikut ini tips dan cara memasak nasi yang hasilnya pulen meski dari beras pera.
Anda dapat menambahkan bahan seperti tepung maizena seperti berikut ini:
Baca Juga: Cara Mencegah Nasi Sisa agar Tidak Beracun saat Dikonsumsi, Lakukan Trik ini Sebelum Dimasak Kembali
Meski menggunakan beras lokal yang harga tak terlalu mahal, Anda tetap bisa mendapatkan nasi pulen yang wangi.
Caranya pun cukup mudah, yakni dengan membubuhkan satu sendok makan tepung maizena saat memasak dua cangkir beras.
Aduk rata hingga maizena larut dan masaklah beras tersebut seperti biasa di rice cooker.
Sebelumnya, kamu perlu ingat, takaran sangatlah penting untuk mencegah nasi menjadi lembek.
"Jadi (tepung maizena) dicampur dengan beras dan air sebelum menyalakan penanak nasi," terang Chef Kiky Ceria.
Tambahan ini adalah opsional. Namun, jika kamu sering menyaksikan drama Korea, tampaknya kamu pernah melihat nasi dengan tambahan biji-bijian.
Chef Kiky menceritakan tentang diet orang korea yang mencampur beras merah, putih, dan biji-bijian seperti jagung, wijen, dan kacang hijau.
"Di Korea, nasi putih dicampur dengan biji-bijian dan diaduk pakai tepung maizena," terangnya.
Tidak hanya pulen, pemakaian biji-bijian untuk membuat nasi kongbap tersebut bikin lebih sehat karena mengadung tinggi serat dan protein.
Apakah Anda menambahkan garam saat memasak nasi?
Rupanya, alasan dari perlunya menambahkan garam saat masak nasi ialah agar nasi tersebut awet dan tidak cepat basi plus menjadi lebih pulen dan enak.
Garam memang dari dulu terkenal sebagai bahan pengawet alami. Biasanya garam digunakan untuk mengawetkan makanan agar bisa disimpan lebih dari satu tahun.
Hal ini ternyata berlaku juga untuk nasi yang kita masak.
Cara menambahkannya pun cukup mudah, yakni masukkan setengah sendok teh garam ke dalam beras di panci rice cooker, lalu aduk dan masak.
Dengan begitu, Anda pun akan mendapatkan nasi yang pulen, awet, dan tidak cepat basi.
Lalu, setelah nasi setengah matang kamu harus mengaduknya sekali lagi ya.
Ini untuk memastikan kamu tidak kebanyakan menambahkan air saat masak nasi tadi.
Sabut baja atau spons kawat adalah musuh besar bagi panci rice cooker atau teflon rice cooker.
Penggunaan sabut baja sudah tentu akan merusak lapisan teflon pada panci rice cooker.
Jika ingin mencuci panci rice cooker, pastikan untuk menggunakan spons pencuci piring yang lembut.
Apabila masih ada sisa nasi kering yang menempel di dalam panci rice cooker dan sulit dibersihkan, rendam dengan air selama beberapa saat baru dibersihkan.
Jangan langsung merendam panci rice cooker dengan air dingin.
Apabila kondisi panci rice cooker masih panas, diamkan sejenak hingga suhunya menurun sebelum kamu mencucinya.
Jadi, apabila panci rice cooker masih panas, jangan langsung menyiramnya dengan air dingin.
Sebab, perubahan suhu yang tiba-tiba bisa merusak lapisan teflon dan membuatnya terkelupas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mudah, Ini 3 Tips Memasak Nasi agar Pulen Seperti di Restoran Mahal
Efek Menyimpan Nasi Terlalu Lama Di Rice Cooker, Hati-Hati Berbahaya Bagi Kesehatan
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR