SajianSedap.com - Di bulan Ramadhan ini, banyak orang memanfaatkan bulan penuh berkah ini untuk mendulang pahala.
Salah satunya dengan kewajiban menjalankan ibadah puasa yang dibarengi dengan program diet menurunkan berat badan.
Seayangnya tak banyak orang yang memperhatikan pola makan dan asupan makanan mereka selama menjalankan diet saat puasa.
Yang akhirnya berakibat pada penurunan berat badan yang tak maksimal atau bahkan tubuh menjadi sakit.
Padahal melakukan program diet saat puasa perlu memperhatikan banyak hal, termasuk pola makan.
Ini agar asupan yang masuk ke dalam tubuh seimbang untuk mendukung penurunan berat badan yang sehat.
Jangan sampai kekurangan asupan membuat diet Anda bermasalah bagi tubuh.
Ingat bahwa penurunan berat badan baru bisa digapai ketika Anda merancang pola makan yang tepat selama puasa.
Jadi lihat berikut ini tips pola makan diet saat puasa yang tepat dan sehat untuk tubuh.
Bagi Anda yang berencana menurunkan berat badan dan menjaga berat badan tetap ideal, berikut tips diet sehat saat puasa.
Dengan menerapkan tips berikut ini, Anda bisa menjaga tubuh Anda dalam berat badan ideal.
Baca Juga: Pantas Bikin Diet Saat Puasa Gagal, Ternyata 4 Kebiasaan Ini Biang Keroknya, Jangan Lakukan Lagi
Cukupi kebutuhan cairan dengan minum setidaknya delapan gelas atau dua liter air per hari.
Hidrasi yang cukup dapat mencegah dehidrasi saat puasa, sekaligus mencegah Anda tergiur mengonsumsi asupan manis saat buka pasa. Air putih adalah pilihan cairan terbaik yang paling mudah diserap tubuh.
Selama puasa, Anda bisa mengatur pola konsumsi air putih dengan dua gelas saat membatalkan puasa, empat gelas setelah salat magrib sampai lepas makan malam, dan dua gelas saaat sahur.
Hindari konsumsi kafein yang bersifat diuretik atau bikin Anda sering berkemih.
Di bulan Ramadhan, metabolisme tubuh melambat dan tingkat energi orang yang berpuasa praktis jadi turun.
Beberapa orang, cenderung langsung tancap gas makan berlebihan saat berbuka puasa.
Padahal, buka puasa semestinya butuh pemanasan setelah tubuh seharian berpuasa tanpa makan dan minum.
Coba berbuka puasa dengan menu takjil ringan yang sehat. Pilihannya dengan meneguk segelas air putih, satu butir kurma, dan sup sayur atau salad. Hindari berbuka puasa langsung dengan makanan tinggi karbohidrat.
Setelah shalat maghrib, jalan-jalan ringan selama lima menit atau istirahat sejenak, baru persiapan untuk makan malam dengan komposisi gizi seimbang.
Buka puasa bukanlah pintu masuk untuk menuruti semua nafsu makan yang sudah dipendam sepanjang hari.
Anda perlu bijak mengonsumsi asupan saat waktu buka puasa tiba, termasuk teknik memasak sampai pilihan menunya. Sebisa mungkin hindari semua menu yang dimasak dengan cara digoreng.
Baca Juga: Tips Kuat Puasa dengan Olahraga, Pilih Waktu dan Jenis Olahraga yang Tepat agar Tidak Gampang Haus
Pilih menu dengan teknik memasak yang lebih sehat seperti direbus atau dikukus. Pilih karbohidrat kompleks seperti gandum utuh dan nasi beras merah ketimbang mi atau nasi putih.
Untuk protein, Anda juga disarankan memilih jenis protein rendah lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, serta kacang-kacangan. Ingat, semuanya tak boleh berlebihan.
Pantang lewatkan sahur saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Melewatkan sahur dapat membuat Anda tak bertenaga dan cenderung makan berlebihan saat buka puasa.
Saat sahur, pilih menu yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein sehat. Anda bisa mendapatkan tambahan protein sehat dari telur dan susu redah lemak.
Kombinasi karbohidrat kompleks dan protein sehat saat sahur dapat menjaga kestabilan gula darah, sehingga Anda jadi tidak gampang lapar saat puasa.
Berat badan naik saat puasa bisa disebabkan konsumsi gula berlebihan sepanjang Ramadhan.
Kondisi ini bisa dipicu kebiasaan mengonsumsi aneka es manis dan camilan manis sebagai menu takjil.
Sepanjang Ramadhan, usahakan untuk mengonsumsi gula atau sesuatu yang manis hanya dari buah segar, madu, dan kurma. Hindari jus siap saji atau siap minum yang biasanya ditambahi banyak gula.
Dengan mencoba berbagai tips diet saat puasa di atas, Anda tak perlu khawatir lagi soal tubuh lesu dan berat badan naik saat puasa.
Selama berpuasa, terjadi peningkatan asupan energi dari gula dan lemak yang dikonsumsi sehingga protein dan zat-zat gizi mikro, khususnya kalsium berpeluang besar mengalami penurunan.
Tubuh juga akan beradaptasi dan mengalami perubahan fungsi akibat berkurangnya asupan nutrisi selama lebih dari 12 jam, yang dapat membuat tubuh terasa lapar, haus, lesu, kurang tenaga, daya tahan tubuh menurun, hingga konstipasi.
Baca Juga: Menu Diet Saat Puasa Selama 30 Hari, Murah dan Mudah Didapat Sekaligus Mengenyangkan
Lalu, bagaimana jika berpuasa tanpa sahur? Dokter ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen menjelaskan bahwa secara kesehatan, berpuasa tanpa sahur tidak diperbolehkan.
“Secara kesehatan jelas tidak boleh,” kata Tan saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/4/2022).
Ia menambahkan, saat seseorang berpuasa tanpa sahur, maka tubuhnya akan mengalami kelaparan.
“Makan terakhir jam 19.00, buka puasa jam 18.00 (hampir 24 jam nggak makan). Tubuhnya mengalami situasi starving (kelaparan) bukan fasting (puasa),” papar dia.
Apalagi, jika kurang minum juga, yang mana akan membuat tubuh berupaya mengompensasi untuk bertahan hidup.
“Cadangan gula darah diambil dari hati (yang tidak seberapa), lalu diambil dari anggota tubuh lain,” kata Tan.
Hal tersebut berdampak tidak hanya terhadap penurunan berat badan, tapi keseluruhan sistem bisa berantakan.
“Fokus berkurang, metabolisme dan siklus hormonal terganggu, hingga akhirnya bisa saja terjadi kerusakan organ, termasuk pencernaan,” pungkas Tan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tips Diet Sehat Agar Berat Badan Tetap Ideal di Bulan Puasa
Baca Juga: Berkilo-kilo Bisa Turun, Makan 5 Buah untuk Diet saat Puasa Ini, Bikin Langsing dan Singset
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR