Namun, perlu diperhatikan saat menambahkan gula saat mengolah timun suri. Penambahan gula atau bahan manis lainnya bagi penderita diabetes hanya boleh dalam jumlah terbatas.
Perasa manis lebih aman, disarankan mengambil rasa manis dari sari buah asli seperti sari melon atau sari jeruk.
Selain zat gizi yang sudah disebutkan, timun suri juga mengandung banyak senyawa, salah satunya adalah polifenol.
Pada timun suri, polifenol berperan sebagai senyawa pemberi warna.
Kandungan polifenol berhubungan positif dengan aktivitas antioksidan, antivirus, dan antimikroba.
Selain itu, senyawa ini juga dapat membantu menormalkan kadar lemak dan kolestrol darah.
Selain antioksidan yang dihasilkan tubuh secara alami, manusia juga membutuhkan antioksidan dari luar berupa vitamin A, E, C, mineral selenium dan zink, serta senyawa fitokimia.
Senyawa fitokimia pada timun suri berfungsi untuk perlindungan tubuh terhadap berbagai bentuk penyakit ganas serta dapat meningkatkan ketahanan terhadapa penyakit kardiovaskular.
Contoh penyakit kardiovaskular seperti atherosclerosis, serangan jantung, dan stroke.
Fitokimia juga dapat memberi perlindungan terhadap penglihatan manusia dengan mencegah terjadinya katarak, menghambat penuaan dini, serta meningkatan kemampuan sistem imun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, 8 Manfaat Timun Suri untuk Kesehatan
Source | : | kompas |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR