SajianSedap.com - Siapa yang suka buka puasa dengan laing teh ?
Sajian minuman khas China ini memang sudah jadi minuman khas orang Indonesia.
Lihat saja pedagangnya yang menjamur dimana-mana.
Bahkan, penjual liang teh bisa ditemukan hampir di tiap jalan, lo.
Tapi pintar-pintarlah jadi konsumen.
Jangan lagi beli liang teh dengan ciri-ciri ini.
Soalnya bisa jadi pedagang mencampur bahan berbahaya ke dalamnya, lo.
Apa itu ?
Salah satu minuman manis yang jadi favorit jelang buka puasa adalah liang teh.
Walau berasal dari Medan, tak sulit menemukan minuman satu ini di jalan-jalanan Jakarta.
Bahkan, kadang di satu jalan aja, ada 4 - 5 pedagang liang teh yang sudah berjejer.
Namun tahukah kamu, liang teh yang di zaman dulu dipercaya bisa menyembuhkan panas dalam ini kini malah bisa jadi minuman berbahaya.
Karena itu, kita harus tau ciri liang teh berbahaya yang bisa bikin penyakit dalam tubuh.
Ya, banyak penjual liang teh kini sengaja menambahkan pemanis buatan di dalam liang tehnya.
Soalnya, harga gula pasir asli terbilang sangat mahal, lo.
Padahal, coba lihat deh, penjual hanya bisa menjual liang teh dengan harga Rp 3 ribu sampai paling mahal Rp. 4 ribu segelas.
Untungnya pasti tipis banget kalau pakai gula pasir asli.
Karena itu, pedagang biasa menambahkan pemanis buatan seperti sakarin, sorbitol, aspartam, atau siklamat.
Yang perlu Anda ketahui, mengonsumsi pemanis buatan secara berlebihan atau secara rutin tidak baik untuk kesehatan.
Efeknya antara lain akan meningkatkan potensi obesitas, karies gigi, penyakit diabetes, sampai gangguan lain seperti sakit kepala, gangguan belajar, emosi, dan mental.
Karena itu, Anda perlu memerhatikan kandungan maksimal pemanis buatan yang masih diperbolehkan masuk ke dalam tubuh.
Baca Juga: STOP Sajikan Minuman Ini saat Sahur, Bisa Bikin Haus saat Puasa
Misalnya sakarin, yang memiliki tingkat "aman" sekitar 50-300 mg/kg, siklamat 500 mg/kg sampai 3 gr/kg, sorbitol 120 gr/kg-5 gr/kg, sedangkan aspartam sebenarnya sama sekali tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi.
Secara fisik, ada ciri yang mudah dikenali untuk membedakan minuman yang mengandung pemanis buatan dan pemanis alami, yaitu konsistensi minumannya yang lebih cair.
Misalnya, sirup yang mengandung pemanis buatan akan memiliki konsistensi yang lebih encer dibanding dengan yang mengandung pemanis alami.
Tingkat rasa manis pada pemanis buatan memang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pemanis alami.
Akibatnya, meskipun kadar pemanis buatan ini tergolong kecil, rasa manisnya sudah tinggi sehingga harus diencerkan dengan air yang lebih banyak.
Jika Anda tidak ingin terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung pemanis buatan, maka coba amati perbedaan rasanya dengan pemanis alami.
Pemanis buatan memiliki aftertaste yang khas, antara lain:
Pemanis buatan memiliki rasa manis yang berlebihan dan sangat pekat.
Bahkan, tak jarang rasa manisnya cenderung membuat rasa eneg setelah mengonsumsinya.
Pemanis buatan yang terkandung dalam makanan atau minuman akan meninggalkan sisa rasa pahit dalam mulut.
Hal ini disebabkan adanya kandungan bahan kimia sebagai bahan baku pemanis buatan tersebut.
Baca Juga: 5 Ide Resep Kolak Pisang Manis Dan Gurih, Untuk Menu Takjil Spesial Saat Buka Puasa Bersama Keluarga
Salah satu ciri yang bisa membuat kita "menangkap basah" adanya pemanis buatan adalah tenggorokan yang terasa kering setelah menyantapnya.
Otomatis Anda pun akan merasakan haus yang amat sangat.
Jika tidak segera minum air putih, biasanya akan timbul serangan batuk dan penyakit tenggorokan lainnya.
Selama ini pare dikenal pahit hingga orang enggan memakannya.
Tapi siapa sangka rasa pahit yang selama ini ada pada pare mampu menurunkan berat badan dengan cepat.
Kalau selama ini Anda olahraga tapi tak dibarengi dengan makan atau minum yang bisa menurunkan berat badan, sama saja bohong.
Makanya yang Anda butuhkan saat ini adalah air rebusan pare.
Ya, air rebusan pare ini cocok buat Anda yang mau diet tanpa olahraga ketat dan membatasi makanan.
Meski rasanya pahit, tapi Anda bisa mendapatkan manfaat yang luar biasa dari sayuran ini.
Tak hanya masalah berat badan, pare ternyata juga bagus bagi penyandang diabetes.
Baca Juga: 5 Tips Kuat Puasa Ala Pemain Sepak Bola Eropa, Pantas Kuat Lari Tanpa Haus Selama 90 Menit
Karena pare memiliki kemampuan untuk menyerap kelebihan gula yang ada pada tubuh, makanya banyak dokter menyarankan untuk penyandang diabetes wajib mengonsumsi pare.
Pare bisa mengaktifkan sel-sel beta yang diproduksi oleh pankreas yang tentunya akan meningkatkan insulin dalam tubuh.
Ketika insulin dalam tubuh meningkat, kadar gula dalam tubuh otomatis menurun.
Kalau kadar gula dalam tubuh menurun, otomatis kita akan mendapatkan berat badan yang ideal.
Karena selain lemak jenuh, penambahan berat badan bisa karena kadar gula dalam tubuh terlalu tinggi.
Cara mengonsumsi air rebusan pare pun cukup mudah
Siapkan satu buah sayur pare, iris biasa.
Kemudian Anda harus mencuci bersih pare. Sebelum mencuci pare, siapkan dulu air mendidih.
Ketika air sudah mendidih, Anda bisa memasukkan pare ke dalam air. Tunggu sampai air berubah warna.
Pisahkan antara pare dan air rebusan pare. Karena kita butuh air rebusan pare untuk diminum, tunggu sampai dingin
Kalau tak kuat dengan rasa pahitnya, Anda bisa menambahkan lemon sebagai penawar rasa pahit.
Baca Juga: Resep Soto Ayam Kuning, Menu Buka Puasa Simple Dengan Kuah Super Gurih
Selain untuk menurunkan berat badan, minum air rebusan pare bisa menambah kekebalan tubuh karena sayur ini mengandung banyak vitamin C.
Sehingga minuman ini sangat cocok dikonsumsi saat masa pandemi seperti sekarang ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hindari Makanan dengan Pemanis Buatan, Inilah Ciri-cirinya
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR