SajianSedap.com - Daun salam merupakan rempah yang kerap menjadi bumbu khas pada masakan Indonesia.
Ini digunakan untuk menambah rasa dan aroma pada masakan agar terasa lebih sedap.
Caranya, hanya perlu menghancurkan daun salam kering dan menggunakannya sebagai taburan dalam sajian berkuah.
Daun ini bisa juga dikonsumsi dalam bentuk segar, yakni dengan memotong dan mencampurnya pada makanan.
Namun, tahukah Anda ternyata daun salam tidak hanya bermanfaat membuat makanan menjadi lebih lezat di lidah, tetapi memiliki banyak sekali khasiat untuk tubuh kita.
Tumbuhan yang dikenal juga dengan nama Laurus nobilis ini ternyata mempunyai khasiat kesehatan karena gizi dan sifat baiknya untuk tubuh.
Daun salam kerap dijadikan sebagai obat tradisional karena diyakini mampu mengatasi berbagai penyakit dalam tubuh.
Salah satu pemanfaatannya dengan mengolahnya menjadi teh daun salam.
Lantas apa manfat dari teh daun salam ini? Simak berikut ini.
Berikut ini adalah pemanfaatan daun salam yang diolah menjadi air rebusan atau teh daun salam untuk kesehatan.
Salah satunya dapat menurunkan asam urat tinggi secara alami dan aman untuk tubuh.
Air rebusan daun salam disebut sebagai salah satu herbal yang bermanfaat untuk menurunkan asam urat.
Menurut peneltian dalam Jurnal Pharmacy (2015), manfaat daun salam untuk menurunkan kadar asam urat berasal dari kandungan flavonoid dan tanin.
Daun Syzygium polyanthum ini juga mengandung minyak atsiri yang terdiri dari eugenol dan sitral sebagai diuretik atau peluruh kencing, serta analgesik atau penghilang nyeri.
Dikutip dari India Herald, konsumsi daun salam untuk menurunkan asam urat dilakukan dengan cara:
Penelitian oleh peneliti Indonesia untuk mempelajari efek penurunan kadar kolesterol serum dan hubungan dengan aktivitas antioksidan daun salam.
Dari penelitian in vitro diketahui bahwa telah terjadi penurunan kadar kolesterol serum karena terdapatnya senyawa kandungan polifenol dengan aktivitas antioksidan dan penghambatan aktivitas HMG-CoA reductase.
HMG-CoA reductase (3-hydroxy-3-methyl-glutaryl-coenzyme A reductase), adalah enzim yang mengendalikan jalur sintesis kolesterol.
Dengan begitu, daun salam juga secara otomatis memiliki kandungan antioksidan yang berkhasiat untuk menghancurkan radikal bebas, yaitu molekul yang merusak sel tubuh.
Mangestuti berkata, dengan adanya antioksidan ini jugalah membuat daun salam berpotensi sebagai antitumor dan antikanker.
Menurut penelitian pada 2008, konsumsi kapsul yang mengandung 1-3 gram daun salam setiap hari membantu menurunkan kadar glukosa dan kolesterol pada penderita diabetes.
Hal ini kemungkinan besar karena kandungan polifenol yang merupakan antioksidan kuat.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa manfaat daun salam termasuk membantu mencegah diabetes dan penyakit kardiovaskular lain.
Namun, tetap perlu konsultasi dengan dokter apabila ingin mengonsumsinya, terutama bagi penderita diabetes.
Masih dari WebMD, studi laboratorium menemukan sifat antibakteri pada daun salam.
Artinya, tanaman bernama latin Syzygium polyanthum ini berpotensi menghentikan bakteri yang tumbuh di sekitarnya.
Lebih khusus lagi, daun salam mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, bakteri penyebab berbagai penyakit, mulai dari infeksi kulit hingga gangguan saluran pernapasan.
Sifat antibakteri dalam daun salam juga menghambat bakteri Escherichia coli (E Coli), salah satu penyebab diare.
Baca Juga: Selama Ini Dibuang-buah, Daun Sirsak Ternyata Punya 4 Manfaat Ini untuk Tubuh, Efeknya Gak Main-main
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR