SajianSedap.com - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran hampir tiba, banyak orang mulai beramai-ramai membuat kue untuk disantap bersama keluarga.
Mulai dari nastar, kastengel, hingga putri salju untuk memeriahkan ruang tamu di rumah.
Namun, dibutuhkan trik khusus untuk menghasilkan kue yang lezat dan cantik untuk disajikan.
Saat mencetak kue kering atau cookies, dibutuhkan langkah menggilas pada adonan padat agar mudah dibentuk sesuai keinginan.
Adonan ini padat ketika kandungan mentega atau lemak lain di dalamnya menjadi solid karena suhu ruang yang dingin.
Lemak ini mencair seiring waktu penggilasan dan menjadi penyebab adonan sulit dicetak.
Beberapa orang lantas membulatkan kembali adonan dan mendinginkannya di kulkas.
Langkah ini biasanya terjadi berulang-ulang dan menyebabkan adonan terlalu banyak diolah. Seringkali, ini menghasilkan kue kering yang rapuh.
Selain hal itu, ada hal lain yang dapat menyebabkan kue kering menjadi rapuh dan mudah hancur.
Lihat berikut ini kesalahan-kesalahan dalam membuat kue kering untuk Anda hindari agar menghasilkan kue yang cantik.
Dilansir dari majalah Sedap / ED 07 2015 terbitan Gramedia, simak penyebab kue kering rapuh atau terlalu ambyar.
Penggunaan telur pada kue kering biasanya berfungsi sebagai pengikat adonan.
Namun, kamu harus memerhatikan takaran dari takaran telur.
Pemakaian putih telur yang terlalu banyak juga bisa membuat kue kering keras.
Sebaliknya, terlalu banyak menggunakan kuning telur juga bisa membuat adonan terlalu rapuh.
Takaran mentega yang digunakan untuk membuat kue kering juga harus diperhatikan.
Kamu bisa menggunakan takaran sebanyak 200 gram mentega dengan 40 gram margarin.
Ditambahkan dari buku "Kue Kering Hari Raya: 65 Resep Kukis Istimewa" (2019) oleh Veronica Dhani terbitan Gramedia Pustaka Utama, penggunaan butter saja juga bisa memicu kue kering rapuh.
Dilansir dari laman The Spruce Eats, salah satu penyebab kue kering terlalu rapuh adalah penggunaan tepung kue atau pastry yang membuatnya lembut.
Sebaiknya, gunakan sebagian besar takaran tepung serbaguna pada adonannya.
Ditambahkan dari buku "Kue kering tepung beras" (2005) oleh Taufik M. terbitan Kawan Pustaka, gunakan tepung terigu protein sedang atau tepung serbaguna agar kue tidak terlalu rapuh.
Penggunaan tepung beras serhing kali membuat kue lebih renyah karena tidak adanya kandungan gluten.
Dilansir dari Kompas.com, begini cara tepat simpan kue kering pada umumnya:
Setelah matang, jangan langsung memasukkannya ke dalam toples kaca atau toples plastik. Letakkan dulu kue kering di cooling rack dan dinginkan dalam suhu ruang.
Kue kering yang langsung masuk wadah bertutup dalam suhu panas akan mengundang uap air datang.
Uap air yang menempel di bagian dalam toples ini akan menyebabkan kue kering cepat melempem.
Kemudian simpan kue kering menurut jenisnya masing-masing.
Jika Anda mencampur kue kering lembut bersamaan dengan kue kering yang garing renyah, maka bagian lembab dari kue kering lembut akan merusak tekstur kue kering yang garing renyah.
Gunakan pula lapisan pembatas untuk menyimpan lapisan kue kering. Setiap satu atau dua tumpukan, lapisi dengan kertas roti sebelum Anda menumpuk kembali kue kering berikutnya.
Kertas lapisan ini berfungsi untuk mencegah kue kering menempel satu sama lain dan merusak tekstur.
Setelah berminggu-minggu disimpan, jika kue kering menjadi lembek, Anda bisa memanggangnya kembali selama kurang lebih lima menitan untuk mengembalikan kerenyahan yang ada.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 3 Penyebab Kue Kering Terlalu Rapuh, Terlalu Banyak Mentega
Baca Juga: Trik Membuat Kue Kering Lebaran Renyah dan Tahan Lama, Ikuti 4 Tips dari Chef ini
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR