Ahli Gizi Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz., mengatakan bahwa makanan yang terbuat dari campuran santan tidak dianjurkan untuk dipanaskan berulang kali.
Ini berarti, hidangan rendang dan opor tidak baik dikonsumsi ketika telah dipanaskan berkali-kali.
Santan sebetulnya memiliki kandungan lemak baik, karena mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Akan tetapi, jika dipanaskan berulang kali, lemak yang terkandung pada santan akan berubah menjadi lemak jenuh.
Rista menyarankan agar makanan bersantan seperti rendang dan opor dipanaskan maksimal sebanyak 3 kali.
Bagi orang yang mengonsumsi masakan santan yang dipanaskan terbebut juga harus mengontrol frekuensi konsumsinya dalam sebulan sebanyak 2-3 kali saja.
Jika mengonsumsi makanan bersantan yang telah dipanaskan berulangkali, maka dapat dibarengi dengan makanan kaya nutrisi seperti buah dan sayuran.
“Saya rasa banyak orang pernah mengalaminya (makan opor dan rendang yang dipanaskan beberapa kali). Ini masih boleh tapi frekuensinya dijaga sekitar 2-3 kali per bulan saja. Namun, jelas akan lebih baik jika masakan bersantan tak dipanaskan,” ungkap Rista.
Selain itu, Rista menganjurkan jika memasak makanan yang mengandung santan sebaiknya jangan dimasak terlalu lama.
Memasak santan terlalu lama dapat menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.
“Santan sebaiknya dimasukkan terakhir (ke panci atau wajan) atau yang terpenting jangan dibiarkan terlalu lama di panas,” jelas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Hangatkan Makanan Bersantan Seperti Gulai dan Tongseng
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR