Lemak trans adalah jenis lemak tak jenuh yang dapat berdampak buruk pada kesehatan otak. Lemak yang dimaksud di sini adalah lemak trans yang diproduksi secara industri atau dikenal sebagai minyak nabati terhidrogenasi.
Lemak trans buatan ini dapat ditemukan dalam shortening, margarin, frosting, makanan ringan, kue siap pakai, dan kue kering kemasan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi lemak trans berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit alzheimer, penurunan memori, penurunan volume otak, dan penurunan kognitif.
Sebuah studi terhadap 38 wanita berjudul “Habitual fat intake predicts memory function in younger women” menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak lemak jenuh dibandingkan dengan lemak tak jenuh memiliki kinerja memori yang lebih buruk. Musik
Makanan olahan cenderung tinggi gula, lemak, dan garam. Beberapa contoh makanan jenis ini antara lain keripik, permen, mi instan, popcorn, saus, dan makanan cepat saji.
Makanan ini biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisi lainnya. Biasanya makanan olahan menyebabkan kenaikan berat badan yang dapat memiliki efek negatif pada kesehatan otak.
Sebuah studi berjudul “Visceral adipose tissue is associated with microstructural brain tissue damage” menemukan bahwa peningkatan lemak di sekitar organ, atau lemak visceral, dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
Selain itu, studi lain berjudul “Microstructural Brain Tissue Damage in Metabolic Syndrome” menemukan ada penurunan terukur pada jaringan otak, bahkan pada tahap awal sindrom metabolik.
Ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang, alkohol bisa memberi efek menenangkan. Namun, konsumsi berlebihan dapat memiliki efek serius pada otak.
Penelitian berjudul “Alcohol and the Human Brain: A Systematic Review of Different Neuroimaging Methods” menunjukkan, konsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan pengurangan volume otak, perubahan metabolisme, dan gangguan neurotransmiter, yakni bahan kimia yang digunakan otak untuk berkomunikasi.
Sebuah studi lain berjudul “Clinical and pathological features of alcohol-related brain damage” mengungkapkan, orang dengan alkoholisme sering kekurangan vitamin B1.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan otak yang disebut ensefalopati Wernicke, yang pada gilirannya dapat berkembang menjadi sindrom Korsakoff.
Sindrom ini dapat menyebabkan kehilangan ingatan, gangguan penglihatan, kebingungan, dan ketidakstabilan.
Baca Juga: Ibu-ibu Catat, 5 Bahan Pengganti MSG untuk Makanan Bayi Ini Aman Dipakai
Cara Mencuci Jersey Bola yang Benar, Jangan Pakai Mesin Cuci Kalau Tak Mau Rusak
Source | : | HAI Online |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR