SajianSedap.com - Kulkas adalah peralatan elektronik yang memiliki fungsi penting di rumah untuk menyimpan makanan.
Makanan harus disimpan dalam kulkas karena suhu rendah di dalamnya membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan memperlambat pembusukan makanan.
Dengan menjaga makanan pada suhu yang tepat, kita dapat menjaga kesegaran, keamanan, dan kualitas makanan yang dikonsumsi.
Penyimpanan makanan dalam kulkas juga membantu memperlambat proses pembusukan.
Suhu rendah mempengaruhi enzim dan reaksi kimia dalam makanan, yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme, memperlambat pembusukan, dan memperpanjang masa simpan makanan.
Dengan menyimpan makanan dalam kulkas, Anda dapat memperpanjang masa simpannya dan menghindari pemborosan.
Sayangnya tak semua orang tahu cara penyimpanan bahan makanan yang tepat dalam kulkas, menyebabkan makanan malah sia-sia disimpan dalam kulkas.
Ada beberapa kesalahan yang seringkali dilakukan dalam menyimpan bahan makanan di dalam kulkas seperti berikut ini.
Bahan-bahan makanan di dalam kulkas sebaiknya ditata baik sehingga tetap teratur dan menghindari kemungkinan membusuk, yang akhirnya terbuang percuma.
Jika sering merasa kesulitan mencari apa yang dibutuhkan di kulkas, mungkin terdapat kesalahan dalam menata bahan-bahan makanan yang disimpan.
Dilansir dari The Spruce, berikut beberapa kesalahan menata kulkas.
Dengan memperhatikan penyimpanan bahan makanan yang tepat maka mengurangi risiko makanan membusuk lebih awal.
Tetapkan zona untuk semua makanan dan kelompokkan makanan-makanan tersebut. Misalnya, produk susu diletakkan di rak yang sama dan begitu juga daging atau produk-produk lainnya.
Dengan cara ini, Anda tahu ke mana harus mencari ketika membutuhkan sesuatu.
Menggunakan beberapa wadah plastik terbuka adalah cara bagus menjaga zona kulkas tetap teratur dan mendorong Anda untuk tetap berpegang pada sistem yang dibuat.
Sepulang dari toko bahan makanan, jangan langsung meletakkan makanan baru di bagian depan, terutama jika memiliki bahan makanan lama yang masih harus dimakan.
Letakkan makanan dengan tanggal kedaluwarsa paling awal di bagian depan kulkas agar mudah mengambilnya terlebih dahulu. Hal ini juga membantu mengurangi pemborosan.
Saat tidak dapat menghabiskan makanan dalam wadah styrofoam, jangan langsung memasukannya ke kulkas.
Pindahkan sisa makanan tersebut ke dalam wadah kaca atau plastik untuk menghindari timbulnya bau kulkas.
Letakkan sisa makanan di rak paling atas agar mudah dilihat dan diambil untuk segera disantap.
Rak paling atas menjadi salah satu rak terhangat di kulkas. Selain itu, Anda harus membersihkannya dengan susah payah jika terjadi kebocoran.
Ditambah, semua makanan di bawahnya bisa rusak. Simpanlah daging di rak paling bawah yang lebih dingin dan minim risiko kebocoran.
Pintu kulkas adalah tempat terhangat di seluruh kulkas, jadi simpan bahan makanan, seperti selai dan bumbu, di bagian tersebut.
Menaruh botol susu di rak pintu kulkas dapat membuatnya cepat basi.
Menambahkan label pada semua makanan akan membantu Anda memantau berapa lama harus menghabiskan setiap makanan.
Hal ini juga memastikan Anda tidak memakan maknan yang sudah basi.
Kulkas membutuhkan "massa termal" alias banyak bahan makanan di dalamnya untuk mempertahankan suhu rendah sambil menggunakan lebih sedikit energi.
Makanan dan minuman dingin membantu menyerap udara hangat yang masuk saat Anda membuka pintu kulkas.
Jika Anda tipe orang yang sering makan di luar atau kulkas terlalu besar untuk kebutuhan Anda, simpan beberapa botol air di sana.
Akan tetapi, pastikan Anda tidak mengisi kulkas terlalu banyak. Perlu ada sirkulasi udara di sekitar bahan makanan.
Lalu suhu kulkas yang salah akan bekerja terlalu lama atau tidak cukup lama. Suhu kulkas ideal adalah antara 2 sampai 4 derajat celcius dan suhu freezer pada minus 17 derajat celcius.
Ada beberapa cara untuk menjaga kulkas pada suhu yang tepat, dan yang paling penting adalah memastikan segel pintu berfungsi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Kesalahan Menata Kulkas yang Harus Dihindari
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR