Untuk mencegah efek samping tersebut, pakar kesehatan dari The Amercian Heart Association menyarankan agar kita membatasi jumlah konsumsi lemak jenuh hanya 13 gram setiap harinya.
Dengan kata lain, kulit ayam tidak berbahay untuk dikonsumsi asalkan kita mengonsumsinya tidak berlebihan.
Melansir dari laman Healthline, sebelum Anda akan mengolah daging ayam mentah, sebaiknya cermati dulu kondisi daging yang ada.
Ciri daging segar dan sehat adalah memiliki warna pink merona dengan beberapa selaput lemak berwarna keputihan.
Daging ayam juga bertekstur empuk dengan permukaan berkilat.
Jadi ketika daging berwarna gelap kehijauan atau abu-abu dengan lapisan lemak berwarna kekuningan, segera singkirkan daging karena itu adalah salah satu tanda daging tak layak makan, sudah di ambang pembusukan.
Jika perubahan warna hanya terjadi di area-area tertentu saja, Anda tak bisa membuang area tersebut dan tetap memasak sisanya.
Karena perubahan warna di beberapa bagian adalah pertanda bahwa keseluruhan daging ayam sudah tak layak konsumsi.
Ciri daging tak segar lainnya adalah adanya aroma yang lebih menyengat. Bisa aroma amis, atau aroma seperti belerang.
Juga permukaan daging ayam yang tak lagi lembut, nanun licin karena adanya lendir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mitos atau Fakta, Benarkah Kulit Ayam Tidak Sehat untuk Dikonsumsi?
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR