Sindrom metabolik merupakan sekumpulan gejala yang menunjukkan tingginya risiko diabetes dan penyakit jantung.
Sindrom metabolik biasanya ditandai dengan peningkatan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan lingkar pinggang, di antara faktor-faktor lainnya.
Singkong kaya akan flavonoid dan serat yang melindungi diri dari perkembangan sindrom metabolik dan komplikasinya.
Singkong kaya vitamin C, yakni sekitar 42,4 miligram per cangkir. Jumlah tersebut telah memenushi sekitar 50 persen kebutuhan harian vitamin C bagi orang dewasa.
Vitamin C adalah prekursor penting untuk kolagen, yang merupakan komponen struktural dalam jaringan kulit.
Asupan vitamin C yang cukup juga membantu sel tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri sehingga luka cepat sembuh.
Kalium dapat menurunkan tingkat tekanan darah dan dapat membantu menyeimbangkan asupan natrium yang meningkatkan tekanan darah.
Sementara itu, singkong mengandung kalium yang sangat tinggi. Secangkir singkong mengandung sekitar 558 miligram kalium, menyediakan 16 persen hingga 21 persen dari rekomendasi harian.
Meskipun tinggi kalori, singkong juga kaya akan serat dan pati resisten yang meningkatkan kesehatan bakteri usus.
Penelitian menunjukkan bahwa serat dari umbi-umbian mengurangi keinginan akan konsumsi makanan asin, manis, dan tinggi lemak.
Serat dalam singkong juga berdampak positif pada mikrobioma usus, meningkatkan rasa kenyang.
5 Cara Aman Hilangkan Panu di Kulit, Gak Perlu Obat Tetes yang Rasanya Panas saat Dipakai
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR