Jadi Murdijati menekankan makanan itu bukan tempe.
Dalam naskah Jawa Kuno tepatnya di Serat Centhini yang dibuat pada abad ke-19, tempe diceritakan dalam kurang lebih di lima jilid dari total 12 jilid Serat Centhini.
Dalam Serat Centhini tercantum naskah yang menceritakan sambal tempe, tempe goreng, dan tempe bacem.
Ada juga cerita tempe mentah yang dikisahkan disantap bersama kecambah dan sambal yang dibuat dari parutan kelapa.
Dalam Serat Centhini juga tercantum bahwa tempe selain makanan sehari-hari juga berguna sebagai makanan yang disuguhkan untuk hajatan.
“Tokohnya ada Amongraga dan Tambangraras, saat mereka menikah suguhannya juga ada tempe,” paparnya.
Namun sayangnya sejarah kapan tempe itu pertama kali diciptakan dan dinikmati oleh masyarakat Jawa tidak ada data yang jelas.
Sebab tempe sudah ditemukan ribuan tahun yang lalu.
Proses pembuatan tempe berasal dari daerah yang sekarang Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Murdijati menyebutkan dahulu tempe adalah makanan yang murah dan diperuntukan untuk masyarakat menengah ke bawah.
KOMENTAR