SajianSedap.com - Saat bepergian menggunakan pesawat, tentu saja kita akan diberikan makanan.
Tapi, apakah kamu ngeh kalau saat makan di pesawat, rata-rata rasa makannya kurang enak?
Bahkan beberapa orang mengaku rasa makanan yang disajikan jadi terasa hambar.
Ternyata hal tersebut bukan tanpa alasan, loh.
Ya, bukan salah koki, karena ada beberapa penyebab kenapa saat makan di pesawat rasanya jadi tidak enak.
Penasaran, kan?
Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pertama, hal ini disebabkan ketajaman indra perasa dan penciuman penumpang berkurang saat berada di dalam pesawat.
Ini menyebabkan rasa makanan yang dikonsumsi terasa kurang lezat di lidah.
Mengutip The Sun via Kompas.com, udara di dalam pesawat sangat kering.
Kondisi ini menyebabkan saluran hidung menjadi kering sehingga indra penciuman dan perasa menjadi kurang peka.
Baca Juga: Bangkrut 12 Tahun Lalu, Harga Nasi Goreng di Pesawat Mandala Air Bikin Syok, Mahal Atau Murah Ya?
Hal ini persis seperti saat kita idap sakit flu, di mana indra penciuman menjadi melemah.
Nah hal ini sama pula dengan keadaan indra penciuman dan perasa ketika berada di dalam pesawat.
Selain itu, tekanan kabin yang rendah menurunkan kadar oksigen dalam darah.
Hal ini memicu sistem saraf yang merespons bau menjadi kurang sensitif, sehingga membuat indra penciuman semakin buruk.
Jadi, kombinasi faktor tekanan kabin rendah, udara kabin kering, dan suara bising mesin berkontribusi pada ketidakmampuan indra perasa dan penciuman bekerja dengan maksimal.
Alhasil, jangan heran jika makanan di pesawat menjadi hambar.
Selain faktor penurunan kemampuan indra perasa dan penciuman, faktor penyimpanan makanan oleh maskapai juga menjawab kenapa makanan di pesawat tidak enak.
Koki kelas dunia sekaligus pengusaha restoran terkemuka, Gordon J. Ramsay pun mengaku tidak menyukai makanan di pesawat terbang.
Bahkan, Juri Hell’s Kitchen ini menyatakan tidak akan mengonsumsi makanan yang disajikan maskapai.
“Tidak mungkin saya makan di pesawat. Saya bekerja untuk maskapai penerbangan selama 10 tahun. Jadi, saya tahu di mana makanan ini telah berada, ke mana perginya, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum masuk ke pesawat,” ujarnya dikutip Time.
Sementara koki ternama asal Prancis, Daniel Boulud juga mengaku tidak akan menyantap makanan di pesawat, kecuali ia duduk di penerbangan kelas bisnis.
“Pada penerbangan Amerika, jika itu penerbangan lokal, maka saya mencoba menghindari makanan apa pun,” ujar Boulud.
Pernyataan Ramsay dan Boulud itu seolah mewakili perasaan para penumpang pesawat, khususnya kelas ekonomi pada penerbangan internasional atau jarak jauh.
Menurut Time, makanan di pesawat memiliki reputasi buruk karena sejumlah alasan.
Seperti diketahui, makanan dan minuman di dalam pesawat telah dipersiapkan terlebih dulu sebelum pesawat lepas landas.
Makanan dan minuman tersebut selanjutnya disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama di dalam pesawat, sebelum akhirnya disajikan kepada penumpang.
Meskipun tidak sampai busuk, lama penyimpanan tersebut jelas memengaruhi rasa makanan.
Profesor Charles Spence dari Oxford menjelaskan maskapai membekukan makanan sebelum lepas landas.
Selanjutnya, makanan tersebut dihangatkan saat pesawat terbang di ketinggian.
Sayangnya, tekanan udara di kabin saat pesawat berada di ketinggian sekitar 40.000 kaki, tidak mendukung proses menghangatkan makanan tersebut secara sempurna.
“Makanan disiapkan terlebih dahulu, tertata di dalam rak selama beberapa jam. Kemudian, dipanaskan kembali dalam kondisi yang kurang ideal, yang menyebabkan rasanya tidak enak,” jelasnya.
Menyadari keluhan penumpang tersebut, sejumlah maskapai penerbangan membuat inovasi hidangan di dalam kabin.
Sebut saja, Lufthansa dan Delta Airlines. Kedua maskapai tersebut menyajikan makanan yang memiliki cita rasa umami atau rasa gurih yang nikmat.
Lufthansa dan Delta Airlines menggabungkan variasi minyak, rempah-rempah, dan bumbu untuk meningkatkan aroma makanannya.
Sementara itu, British Airways telah memperkenalkan lebih banyak item kaya umami ke menunya pada 2013.
Maskapai penerbangan Inggris itu mengganti item menu keju hambar dengan makanan yang memiliki rasa lebih kuat seperti keju kambing dan tomat kering.
Serupa, Hong Kong Cathay Pacific mengumumkan variasi bir baru yang diseduh dengan madu dan buah lengkeng.
Perpaduan itu dibuat khusus agar terasa enak saat dalam penerbangan
Ada salah satu tips yang bisa dilakukan agar penumpang dapat menikmati rasa makanan saat berada di ketinggian. Tips ini dapat dipraktikkan oleh semua penumpang pesawat.
Mengutip The Sun, Profesor Charles Spence dari Oxford mengungkapkan bahwa mengenakan headphone peredam bising saat makan dapat membuat makanan terasa lebih enak.
Spence menjelaskan suara bising mesin pesawat bisa membuat makanan terasa lebih pahit hingga 10 persen.
“Mengenakan sepasang headphone peredam bising bisa menjadi salah satu cara paling sederhana untuk membuat makanan dan minuman terasa lebih enak di ketinggian,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Makanan di Pesawat Tidak Enak? Ternyata Ini Penyebabnya".
Cara Menghilangkan Sarang Nyamuk di Toren Air, Lenyap Sampai Telur-telurnya dengan 2 Bumbu Dapur ini
KOMENTAR