SajianSedap.com - Bagi penyuka seafood tentu sudah tidak asing dengan rajungan dan kepiting.
Keduanya populer di berbagai masakan laut di seluruh dunia dan menjadi pilihan yang disukai di menu seafood.
Beberapa jenis olahannya seperti kepiting dan rajungan saus padang, sup rajungan dan kepiting, rajungan dan kepiting bakar, dan lainnya.
Jika Anda pernah mengonsumsi keduanya, Anda tahu bahwa keduanya memiliki tampilan yang mirip.
Bagi beberapa orang yang tidak tahu, bisa jadi kesulitan membedakan keduanya.
Namun jika diamati lebih cermat sebetulnya kepiting dan rajungan cukup berbeda.
Dengan mengetahui beberapa perbedaan kepiting dan rajungan, ini mungkin dapat menjadi pertimbangan Anda ketika membeli dan mengolahnya.
Penasaran apa saja perbedaannya?
Coba simak selengkapnya berikut ini agar tak salah beli.
Berikut perbedaan rajungan dengan kepiting dikutip dari Sajian Sedap dan buku "Gemar Makan Ikan - 25 Cita Rasa Kepiting & Rajungan" (2013) karya Lilly T. Erwin terbitan PT Gramedia Pustaka Utama.
Ini termasuk bentuk kaki, bentuk tubuh, warna, hingga tekstur daging.
Baca Juga: 3 Perbedaan Susu Murni dan Susu Segar, Sering Dikira Sama Tapi Mana yang Terbaik?
Perbedaan antara rajungan dan kepiting bisa ditandai dengan bentuk kaki belakangnya.
Kaki rajungan yang terakhir memiliki bentuk pipih dan tidak runcing seperti kaki lainnya. Kaki tersebut digunakan oleh rajungan untuk berenang.
Jika dibandingkan kepiting, daging rajungan memang lebih sedikit karena banyak cangkangnya.
Rajungan jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada rajungan betina. Sama halnya dengan capitnya, ukurannya pun lebih panjang daripada betina.
Namun daging rajungan memiliki rasa lebih manis dan gurih serta lebih empuk daripada kepiting.
Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara kedua rajungan dan kepiting adalah pada segi warna.
Rajungan memiliki warna yang lebih mencolok dan memiliki pola bentol-bentol seperti macan tutul. Lain halnya dengan kepiting yang tak memiliki corak bentol-bentol pada cangkangnya.
Warna dasar pada rajungan jantan adalah kebiru-biruan dengan bercak-bercak putih terang.
Sementara pada rajungan betina, warna dasarnya lebih kehijau-hijauan dengan bercak keputihan yang agak gelap.
Rajungan hidup di satu alam yaitu di lautan, sedangkan kepiting hidup di dua alam, bisa di dalam air maupun di darat.
Selain itu jika diangkat dari habitatnya atau lautan, maka rajungan tak akan lama bisa bertahan hidup. Sementara kepiting masih bisa cukup lama bertahan hidup.
Baca Juga: Jangan Salah Beli, Ini Bedanya Sandung Lamur, Koyor dan Tetelan, Banyak Ibu Rumah Tangga Belum Tahu
Jika memungkinkan, simpan ikan, udang, kepiting, dan biota laut lainnya di dalam akuarium khusus.
Namun, bila tidak ada akuarium yang mumpuni, sebaiknya beli seafood saat masih segar dan masak pada hari yang sama.
Biota laut boleh saja disimpan, tetapi kualitasnya tidak akan menurun semakin lama disimpan.
Masak air dan biarkan mendidih, lalu masukkan bahan makanan segar ini ke dalamnya. "Masukkan seafood (biota laut) ke dalam air mendidih, cemplungkan dan langsung diangkat," kata Koki Lembur Kuring & Seafood Cimanggis ketika ditemui Kompas.com pada Rabu (8/11/2023).
Tidak perlu lama memasak seafood dalam air mendidih agar teksturnya juicy, tidak alot atau mengeras.
Menurut ia, memasak seafood dalam air mendidih cukup dilakukan dalam waktu kurang dari satu menit.
Pengelola Lembur Kuring & Seafood, menambahkan bahwa seafood harus dimasak dengan suhu tinggi.
"Kalau kami, biasanya menggunakan high pressure supaya warnanya tidak berubah dan tekstur juicy-nya tidak hilang," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bedanya Rajungan dan Kepiting, Bahan Utama Pressure Test MasterChef Indonesia
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR