“Pakai mesin parut dulu pernah, tapi hasilnya singkong sama ketannya ndak luket (tercampur sempurna),” ujar anak kedua dari sembilan bersaudara ini.
Selain itu, masaknya juga harus pakai tungku kayu bakar. Kata Ponisih, kalau pakai kompor gas, rasa jemunak jadi kurang enak.
“Dan boros gas juga,” kata dia.
Ponisih mengaku, Sultan dari Keraton Yogyakarta pernah memesan jemunak padanya.
“Waktu itu ada acara kuliner di Gunungpring, ada utusan dari Jogja, selang berapa hari itu kok minta (dibuatkan). Lupa (pesan) berapa ya, tapi sepertinya cuma untuk konsumsi pribadi,” kisahnya.
Jangan lupa mencoba sajian ini ya Sase lovers.
Artikel ini telah tayang di Jatengprov dengan judul "Nikmatnya Jemunak, Camilan Buka Puasa Khas Gunungpring Muntilan"
Source | : | Jatengprov.go.id |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR