Melansir laman resmi Pemprov Jateng, jemunak memiliki cita rasa yang manis dan hanya dijual saat bulan Ramadan datang.
Makanan tradisional ini merupaka kuliner khas Gunungpring Muntilan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
“Bikinnya sudah 20 tahun lebih, dari awal bikin di Dusun Karaharjan Gunungpring Muntilan,” kata pembuat jemunak, Ponisih ditemui belum lama ini.
“Jemunak itu makanan khas puasa. Bahannya dari ketela pohon, ketan, gula jawa, kelapa, daun pisang,” terangnya.
Cara membuatnya, pertama, masak ketan dahulu sampai setengah matang, sembari parut singkong.
Lalu nanti keduanya dikukus dijadikan satu. Ketika sudah matang ditumbuk.
Setelah ditumbuk, adonan itu akan ditaburi parutan kelapa yang sudah dikukus serta gula Jawa yang sudah dicairkan. Lalu dibungkus daun pisang.
“Nanti diambil bakul-bakul ke sini, dijual di sekitar Gunungpring. Selain di Gunungpring nggak ada. Mungkin ada, tapi nggak begitu laku. Ya memang ciri khasnya Gunungpring,” imbuh Ponisih yang hari itu selesai memarut 17 kg singkong.
Dalam sehari, Ponisih mengaku bisa membuat sampai 30 kg adonan jemunak. Harganya dia jual Rp2.000 per bungkus.
Untuk membuat jemunak, Ponisih dibantu dua orang, adik dan anaknya. Mereka meneruskan usaha dari orangtua Ponisih, yakni Mbah Mul (86th).
Ponisih menjelaskan, untuk memarut singkong memang harus menggunakan tangan.
Source | : | Jatengprov.go.id |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR