Selain itu, gula rafinasi juga menunjukkan tekstur yang lebih halus dan kebersihan yang superior jika dibandingkan dengan gula kristal putih.
Proses produksi gula rafinasi melibatkan tahapan penyulingan, penyaringan, dan pembersihan yang lebih ketat dibandingkan dengan gula kristal putih (GKP) seperti yang dijelaskan oleh Fajrin et al. (2016).
Gula rafinasi memiliki tingkat kemurnian yang lebih tinggi, butiran kristal yang lebih halus, dan warna yang lebih putih, dengan kadar keputihan gula rafinasi (ICUMSA) mencapai 45.
Meski murni, bukan berarti gula rafinasi ini sehat.
Karena melalui proses yang panjang dalam pengolahannya hingga menjadi butiran gula murni, gula ini tidak memilik kandungan serat ataupun vitamin.
Komposisi gula rafinasi sebagian besar terdiri dari sukrosa, yang cenderung tidak memberikan rasa yang terlalu manis.
Gula rafinasi biasanya digunakan secara khusus untuk keperluan industri.
Dibandingkan dengan gula rafinasi, gula kristal putih memiliki warna yang cenderung tidak seputih gula rafinasi.
Gula kristal putih (GKP) diperoleh dari tebu murni dengan kadar ICUMSA yang lebih tinggi, yaitu berkisar antara 200-300 IU.
Warna pada gula putih berasal dari kandungan glukosa/fruktosa bebas, yang membuat gula kristal putih memiliki rasa yang lebih manis jika dibandingkan dengan gula rafinasi.
Baca Juga: 9 Manfaat Mengonsumsi Teh Tanpa Gula, Nyawa Seisi Rumah Bisa Selamat dari Penyakit Mematikan ini
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR