Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat alami dalam kembang kol, seperti sulforaphane, dapat mempengaruhi gen dengan cara yang memperlambat proses biokimia penuaan.
Senyawa kembang kol juga telah terbukti melindungi fungsi otak dan sistem saraf serta memperlambat penurunan kognitif terkait usia.
Senyawa alami dalam kembang kol terlibat dalam detoksifikasi.
Banyak profesional kesehatan tidak menyukai kata detoks, karena sering digunakan secara berlebihan dan dilebih-lebihkan.
Tetapi detoksifikasi pada dasarnya berarti membantu menonaktifkan bahan kimia yang berpotensi merusak, atau mengeluarkannya dari tubuh lebih cepat.
Serat kembang kol mendukung manajemen berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang, menunda kembalinya rasa lapar, dan membantu mengatur kadar gula darah dan insulin.
Satu cangkir mentah juga menyediakan sekitar 3,5 ons air, yang membantu meningkatkan rasa kenyang.
Dan makan kembang kol sebagai pengganti nasi putih dapat secara serius menggantikan kalori dan karbohidrat, tanpa perlu mengorbankan volume.
Serat dalam kembang kol mendukung kesehatan pencernaan dan meningkatkan keteraturan usus.
Ini memberi makan bakteri menguntungkan di usus yang terkait dengan anti-peradangan, kekebalan, dan suasana hati.
Sayuran cruciferous, seperti kembang kol, mengandung senyawa tanaman yang disebut indole-3-carbinol (I3C) yang bertindak sebagai estrogen tanaman dan dapat membantu menyeimbangkan hormon dengan mengatur kadar estrogen.
KOMENTAR