SajianSedap.com - Ada beragam sayuran yang bisa dikonsumsi sesuai selera.
Harga dari setiap lauk ini juga sangat beragam tapi tetap terjangkau.
Bahkan ada yang dijual satu plastik cuma Rp 5 ribu bisa untuk makan seharian penuh.
Hanya saja, kebanyakan orang hanya tahu mengonsumsi sebagai lauk biasa.
Padahal ada manfaat tersembunyi dari sejumlah sayuran.
Terutama kembang kol yang banyak dijauhi banyak orang terutama anak kecil.
Siapa sangka manfaatnya bisa membuat orang-orang ingin cepat ganti nasi untuk segera mengonsumsinya.
Kembang kol ternyata menyediakan sejumlah kecil nutrisi penting termasuk vitamin B, fosfor, mangan, magnesium, dan kalium.
Terutama jika dikonsumsi dengan cara dikukus.
Yang belum banyak orang tahu adalah manfaat dari kembang kol.
Dilansir dari health.com, berikut ini manfaat kembang kol untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat alami dalam kembang kol, seperti sulforaphane, dapat mempengaruhi gen dengan cara yang memperlambat proses biokimia penuaan.
Senyawa kembang kol juga telah terbukti melindungi fungsi otak dan sistem saraf serta memperlambat penurunan kognitif terkait usia.
Senyawa alami dalam kembang kol terlibat dalam detoksifikasi.
Banyak profesional kesehatan tidak menyukai kata detoks, karena sering digunakan secara berlebihan dan dilebih-lebihkan.
Tetapi detoksifikasi pada dasarnya berarti membantu menonaktifkan bahan kimia yang berpotensi merusak, atau mengeluarkannya dari tubuh lebih cepat.
Serat kembang kol mendukung manajemen berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang, menunda kembalinya rasa lapar, dan membantu mengatur kadar gula darah dan insulin.
Satu cangkir mentah juga menyediakan sekitar 3,5 ons air, yang membantu meningkatkan rasa kenyang.
Dan makan kembang kol sebagai pengganti nasi putih dapat secara serius menggantikan kalori dan karbohidrat, tanpa perlu mengorbankan volume.
Serat dalam kembang kol mendukung kesehatan pencernaan dan meningkatkan keteraturan usus.
Ini memberi makan bakteri menguntungkan di usus yang terkait dengan anti-peradangan, kekebalan, dan suasana hati.
Sayuran cruciferous, seperti kembang kol, mengandung senyawa tanaman yang disebut indole-3-carbinol (I3C) yang bertindak sebagai estrogen tanaman dan dapat membantu menyeimbangkan hormon dengan mengatur kadar estrogen.
I3C juga telah menunjukkan harapan sebagai sarana untuk mengurangi risiko kanker payudara dan reproduksi yang diinduksi estrogen pada pria dan wanita.
Karena kaya akan belerang, sayuran seperti kembang kol dapat mendukung kesehatan usus dan sebagai hasilnya meningkatkan pertahanan Anda terhadap infeksi.
Ini karena belerang mendukung produksi glutathione yang penting untuk menjaga integritas lapisan usus serta mendukung regenerasinya.
Sebagai antioksidan kuat, glutathione bekerja di seluruh tubuh melindungi sel dari kerusakan inflamasi.
Ternyata selain kaya dengan berbagai vitamin, mineral, antioksidan dan serat, kembang kol juga mengandung senyawa fitokimia yang mampu mencegah beberapa jenis penyakit kanker seperti yang dijelaskan oleh Medical News Today;
Kembang kol mampu mencegah timbulnya kanker mulut rahim karena mengandung kombinasi senyawa fitokimia, plant sterol, antioksidan dan vitamin C.
Kembang kol terbukti merupakan sayuran yang mampu menjaga kesehatan wanita terutama dalam pencegahan kanker.
Kembang kol merupakan sumber serat yang sangat baik dan mampu memperbaiki proses pencernaan karena mengandung glucoraphin.
Glucoraphin akan melindungi usus dan mengurangi resiko terkena kanker usus dan penyakit lain yang bermanifestasi di usus.
Kembang kol mampu mengurangi terjadinya inflamasi dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh terutama area prostat.
Kembang kol juga kaya akan antioksidan yang mempu memerangi radikal bebas dan menjadi penyebab utama terjadinya kanker.
Kembang kol mengandung senyawa fitokimia seperti sulforaphane, sterol yang penting dalam pencegahan pertumbuhan kanker.
Kanker indung telur memang tidak segera memunculkan gejala-gejala, tetapi kita dapat mencegahnya dengan mengkonsumsi kembang kol.
Resiko kanker indung telur lebih tinggi terjadi pada wanita yang tidak memiliki anak, wanita yang menggunakan terapi hormon replacement, mengidap kanker payudara atau kanker usus dan secara teratur mengonsumsi obat-obatan fertilitas.
KOMENTAR